Haluannews Ekonomi – Bank Indonesia (BI) optimistis pembangunan Bank Indonesia Digital Innovation Center (BIDIC) tahun ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%. Pusat inovasi digital ini dirancang untuk merancang berbagai pengembangan ekonomi digital, guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di seluruh penjuru Indonesia.
Related Post
"Target pertumbuhan ekonomi 8% bukanlah angka yang mustahil. Dengan BIDIC, kita bisa memetakan potensi dan mencari terobosan-terobosan inovatif untuk mencapainya," ungkap Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, dalam Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
BIDIC akan menjadi pusat riset dan pengembangan (R&D) ekonomi digital. Inovasi yang dihasilkan akan langsung diaplikasikan untuk membuka peluang ekonomi baru. BI mengambil contoh Korea Selatan yang berhasil mengembangkan inovasi secara cepat berkat talenta dan R&D yang kuat.
"Kita perlu belajar dari Korea Selatan. Inovasi harus berbasis riset dan aplikatif, bukan hanya teori akademis," tegas Dicky.
Strategi BIDIC juga akan mempertimbangkan kondisi spesifik di setiap daerah. BI telah memetakan potensi ekonomi masing-masing daerah dengan memperhitungkan infrastruktur dan literasi digital masyarakat.
"Pendekatan pengembangan ekonomi digital akan berbeda di setiap daerah. Daerah dengan infrastruktur terbatas membutuhkan strategi yang berbeda dengan daerah yang sudah maju," jelas Dicky. "Namun, tujuan akhir kita adalah pemerataan digitalisasi di seluruh Indonesia."
Dengan demikian, BIDIC diharapkan mampu membuka potensi ekonomi di setiap daerah sesuai dengan kondisi spesifiknya, sekaligus mendorong percepatan digitalisasi ekonomi nasional.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar