Haluannews Ekonomi – Upaya pemerintah membangun 3 juta rumah mendapat suntikan dana segar dari Bank Indonesia (BI). Dalam rapat koordinasi yang melibatkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Menteri BUMN, dan Gubernur BI di kantor Menteri Keuangan, BI mengumumkan peningkatan insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk sektor perumahan. Insentif tersebut naik signifikan dari sebelumnya maksimal 4% menjadi 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Langkah ini diproyeksikan akan mengucurkan dana hingga sekitar Rp 80 triliun hingga 1 April 2025, meningkat drastis dari sebelumnya sekitar Rp 23 triliun.

Related Post
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers pasca rapat menjelaskan bahwa peningkatan insentif KLM ini merupakan bagian dari dukungan BI terhadap program pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Ia menambahkan, penyaluran dana tersebut akan dilakukan secara teknis oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

BI, lanjut Perry, akan terus memonitor dan mengkaji berbagai dukungan kebijakan, termasuk insentif likuiditas untuk sektor-sektor lain seperti hilirisasi pertanian, guna mendukung program pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut. Koordinasi intensif dengan kementerian terkait akan terus dilakukan untuk memastikan kesuksesan program tersebut.
Langkah BI ini dinilai sebagai upaya strategis untuk mendorong sektor properti dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan akses pembiayaan perumahan diharapkan dapat mempercepat realisasi program 3 juta rumah dan memberikan dampak positif bagi perekonomian secara luas. Dengan suntikan dana jumbo ini, pertanyaan besarnya adalah, akankah target 3 juta rumah tercapai?
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar