Haluannews Ekonomi – PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (diaudit) sebesar Rp 467 miliar sepanjang tahun 2024, meningkat 4% year on year (yoy). Pencapaian ini menunjukkan kesuksesan Allo Bank dalam menjalankan strategi bisnis yang menguntungkan, dengan fokus pada penyediaan solusi perbankan terpersonalisasi bagi nasabah ritel, UMKM, dan korporasi yang selama ini kurang terlayani.

Related Post
Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, mengungkapkan rasa puas atas kinerja perusahaan. "Sejak peluncuran besar-besaran pada Mei 2022, Allo Bank telah menorehkan prestasi yang sangat menggembirakan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/2/2025). Allo Bank kini telah memiliki 11 juta pelanggan dengan volume transaksi yang terus meningkat, mendorong kinerja positif di berbagai metrik operasional dan finansial. Strategi Allo Bank untuk tahun 2025 dan seterusnya adalah memperkuat fondasi bisnis yang ada untuk pertumbuhan berkelanjutan, melalui kolaborasi ekosistem, pengembangan produk inovatif, dan peningkatan infrastruktur, tanpa mengabaikan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko.

Pertumbuhan pendapatan operasional Allo Bank mencapai 25% yoy menjadi Rp 1,447 triliun, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (8% yoy menjadi Rp 1,118 triliun) dan pendapatan berbasis biaya. Kenaikan pendapatan bunga bersih ditopang oleh pertumbuhan kredit, terutama di segmen perbankan ritel, meski di tengah tantangan ekonomi makro. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 7,478 triliun pada akhir 2024. Allo Bank juga menunjukkan disiplin dalam pengelolaan kualitas pinjaman, dengan Non Performing Loan (NPL) Gross dan Net masing-masing sebesar 0,8% dan 0,4% pada Desember 2024.
Basis pendanaan Allo Bank juga semakin beragam dan tumbuh menjadi Rp 6,095 triliun. Produk tabungan Allo Grow, dengan suku bunga berjenjang dan fleksibilitas tinggi, mencatatkan pertumbuhan signifikan; saldo total meningkat 3 kali lipat dan jumlah pengguna hampir 2 kali lipat sepanjang 2024. Transaksi harian nasabah juga meningkat sekitar 50%, menunjukkan beragamnya layanan yang ditawarkan.
Allo Bank mempertahankan permodalan yang kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 82,6%. Ekuitas Allo Bank meningkat menjadi Rp 7,2 triliun pada akhir 2024, menempatkannya di KBMI 2 dan menjadikannya salah satu bank umum berbasis digital dengan permodalan terbaik di Indonesia. Investasi pada infrastruktur teknologi informasi juga dilakukan, termasuk pembangunan Green Data Center dan pengembangan cloud serta cyber security.
Penerapan tata kelola teknologi informasi yang kuat, termasuk meraih assessment COBIT 2019 dengan IT Maturity Level 4,21, telah meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan Allo Bank. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan nasabah dan mitra bisnis. Sepanjang 2024, Allo Bank menerima berbagai penghargaan, termasuk 5 penghargaan dalam 13th Digital Brand Award dari InfoBank dan penghargaan inovasi produk dari Swa Media.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar