Wow! Kekayaan 8 Presiden RI, Selisihnya Bikin Melongo!

Haluannews Ekonomi – Delapan presiden telah memimpin Indonesia sejak kemerdekaan. Dari Soekarno hingga Prabowo Subianto, kekayaan mereka selalu menarik perhatian publik. Besarannya beragam, mencerminkan perjalanan hidup dan masa kepemimpinan masing-masing. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber:

Semen Merana? Intip Dulu Emiten Potensial Ini!

Internet Rakyat Segera Hadir! WIFI Gandeng Jepang, Harga?

Wow! Kekayaan 8 Presiden RI, Selisihnya Bikin Melongo! — Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Soekarno: Besaran harta Presiden pertama ini masih menjadi misteri. Laporan koran Austria, Kronen Zeitung, menyebut angka fantastis US$ 180 miliar yang disimpan di Swiss. Namun, informasi ini perlu dilihat secara kritis mengingat sumbernya.
Soeharto: Setelah lengser, transfer uang senilai US$ 9 miliar ke Austria terdeteksi oleh The United States Treasury. Namun, angka ini diduga hanya sebagian kecil dari total kekayaannya yang diperkirakan mencapai US$ 15 miliar oleh Time Warner Inc.
B.J. Habibie: Asia Far Eastern Economic Review melaporkan kekayaan BJ Habibie sekitar US$ 60 juta, berasal dari hak kekayaan intelektual dan bisnis teknologi. Sementara, anak-anaknya, menurut Globe Asia, memiliki kekayaan US$ 250 juta dari perusahaan teknologi keluarga.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Berdasarkan LHKPN 2001, Gus Dur memiliki harta Rp 3,49 miliar, terdiri dari tanah, bangunan, transportasi, logam mulia, dan surat berharga.
Megawati Soekarnoputri: LHKPN 2014 mencatat kekayaan Megawati mencapai Rp 96,16 miliar, terutama dari tanah dan bangunan, serta surat berharga.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): LHKPN 2014 menunjukkan kekayaan SBY sebesar Rp 13,98 miliar, yang sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan, serta giro dan kas.
Joko Widodo (Jokowi): LHKPN 2023 mencatat harta Jokowi mencapai Rp 95,8 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya. Sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan.
Prabowo Subianto: LHKPN 31 Desember 2023 menunjukkan Prabowo memiliki harta Rp 2,04 triliun tanpa utang. Mayoritas kekayaannya berasal dari surat berharga, disusul tanah dan bangunan.

Perlu diingat, data kekayaan ini bersumber dari berbagai laporan dan LHKPN yang mungkin memiliki perbedaan metodologi dan cakupan. Perbandingan kekayaan antar presiden perlu dikaji dengan mempertimbangkan konteks sejarah dan perkembangan ekonomi Indonesia. (fsh/fsh)