Haluannews Ekonomi – Harga minyak mentah dunia kembali menanjak tipis pada Kamis pagi (26/6/2025), melanjutkan tren positif setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan komitmennya untuk mempertahankan strategi tekanan maksimum terhadap Iran. Sentimen positif ini diperkuat oleh data terbaru yang menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah AS selama lima pekan berturut-turut, mencapai level musiman terendah dalam 11 tahun terakhir.

Related Post
Mengutip Refinitiv, harga minyak Brent kontrak Agustus naik 0,1% ke US$67,88 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,2% menjadi US$65,17 per barel pada pukul 10:10 WIB waktu Singapura. Perlu dicatat bahwa sehari sebelumnya, Brent ditutup dengan penguatan 0,8%.

Meskipun sempat mengalami koreksi signifikan selama dua hari pekan ini – koreksi terbesar sejak 2022 – akibat kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel yang mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan energi global, pernyataan Trump berhasil membangkitkan kembali sentimen bullish pasar. Trump menekankan bahwa meskipun konflik dianggap "berakhir", kampanye ekonomi terhadap Iran akan terus berlanjut, bahkan ia membuka peluang negosiasi dengan Iran dalam waktu dekat.
Pernyataan ini kemudian diperkuat oleh data Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah sebesar 5,84 juta barel, termasuk penurunan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma.
Namun, potensi kenaikan produksi dari Rusia jika OPEC+ menilai pasokan global mencukupi, bisa menjadi penghambat reli harga minyak selanjutnya. Kenaikan produksi tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan permintaan yang solid agar harga minyak tetap terjaga. Haluannews.id Research
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar