Haluannews Ekonomi – Zaman sekarang, urusan transfer uang gampang banget. Tinggal klik-klik di aplikasi m-banking, selesai! Tapi, pernah bayangkan bagaimana orang transfer uang sebelum ada kemudahan itu? Haluannews.id akan mengungkap sejarah unik transaksi perbankan di Indonesia sebelum era digital.
Related Post
Puluh tahun silam, menabung atau menarik uang butuh perjuangan. Nasabah harus rela antre panjang di bank atau ATM. Bayangkan betapa merepotkan! Namun, inovasi di dunia perbankan Indonesia ternyata sudah dimulai jauh sebelum era m-banking.
Pada 1989, Bank Danamon membuat gebrakan. Mereka meluncurkan layanan digital terkomputerisasi pertama di Indonesia yang memungkinkan nasabah mengecek saldo dan transfer uang via telepon—24 jam nonstop! Nasabah cukup menelepon nomor khusus dan memberikan kode verifikasi. Layanan ini bahkan disebut dalam iklan di Suara Pembaruan (25 April 1989) beroperasi selama 24 jam, termasuk hari libur, dan petugas bank siap melayani panggilan tengah malam sekalipun. Iklan tersebut juga menegaskan layanan ini gratis! Sayangnya, layanan ini hanya tersedia di Jakarta dan Surabaya.
Dua tahun sebelumnya, tepatnya 1987, Bank Niaga (kini CIMB Niaga) menorehkan sejarah lain dengan menghadirkan ATM pertama di Indonesia. Inovasi ini memangkas waktu antre nasabah yang ingin mengecek saldo atau menarik uang tunai.
Di dekade 1980-an, BCA juga berperan penting dalam revolusi perbankan dengan memasang ratusan ATM di seluruh Indonesia. Sebagai informasi tambahan, BCA juga pernah menjadi bank pertama yang memperkenalkan buku tabungan di Indonesia.
Berbagai upaya memudahkan nasabah pada era 1980-an tersebut menjadi tonggak penting perkembangan industri perbankan Indonesia hingga saat ini. Dari telepon hingga ATM, perjalanan panjang menuju kemudahan transaksi perbankan patut diapresiasi.
Tinggalkan komentar