Haluannews Ekonomi – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menegaskan bahwa PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tidak terlibat dalam proyek waste-to-energy (WTE) yang tengah digarap. Penegasan ini disampaikan oleh CIO Danantara, Pandu Sjahrir, di Jakarta, Senin (3/11), sekaligus membantah spekulasi yang beredar.

Related Post
Keputusan TOBA untuk tidak berpartisipasi dalam proyek strategis nasional ini didasari oleh fokus perusahaan untuk memperluas ekspansi bisnis ke pasar internasional. Mirza Rinaldy Hippy, Corporate Finance and Investor Relations TOBA, menyatakan bahwa perusahaan telah memulai inisiasi bisnis pengelolaan limbah sejak 2018 dan terus mengembangkan sayapnya di Asia Tenggara melalui akuisisi seperti Asia Medical Enviro Services (AMES) dan CORA Environment.

Menurut Mirza, potensi bisnis pengelolaan limbah di pasar internasional Asia Tenggara sangat menarik. Hal ini menjadikan keikutsertaan dalam proyek WTE Danantara bukan menjadi prioritas utama bagi TOBA. Saat ini, perusahaan sedang aktif menjajaki peluang investasi dan akuisisi bisnis hijau di negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
"Selain akuisisi, perseroan juga aktif melakukan ekspansi organik melalui investasi belanja modal untuk penambahan kapasitas pengelolaan dan penambahan fasilitas daur ulang di Singapura," ujar Mirza. Langkah ini menegaskan transformasi bisnis TOBA menjadi perusahaan yang sepenuhnya fokus pada bisnis hijau dan energi bersih di kancah internasional.
CORA Environment, anak usaha TOBA, dipersiapkan sebagai jangkar bisnis utama setelah perusahaan sepenuhnya meninggalkan bisnis batu bara pada tahun 2030. Sebelumnya dikenal sebagai SembWaste dan Sembcorp Environment, entitas ini diakuisisi TOBA pada awal tahun ini.
Keputusan TOBA untuk fokus pada ekspansi global, meskipun memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk mengikuti tender Danantara, mencerminkan komitmen terhadap good governance. Hal ini sekaligus menghindari potensi konflik kepentingan mengingat Pandu Sjahrir, mantan Wakil Direktur Utama TOBA, kini menjabat sebagai CIO Danantara.
Sebelumnya, Danantara mengumumkan bahwa lebih dari 120 perusahaan tertarik untuk mengikuti tender waste to energy dalam bentuk Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Proyek ini rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun ini dengan target awal 10 PSEL di sepuluh kota di Indonesia.
PT Danantara Investment Management (Persero) telah mengumumkan 24 peserta yang lolos seleksi dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar