Haluannews Ekonomi – Dugaan fraud senilai US$ 78,5 juta atau setara Rp 1,28 triliun mengguncang PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA). Skandal yang melibatkan perusahaan ekspor lokal ini terungkap berkat investigasi internal Woori Bank Korea (WBK), induk perusahaan SDRA. Haluannews.id mendapatkan informasi bahwa WBK telah menerjunkan tim dari grup globalnya ke Indonesia untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
Related Post
Kecurigaan muncul setelah WBK menemukan transaksi mencurigakan dalam pengajuan letter of credit (L/C) oleh debitur. Karakteristik jaminan pembayaran ekspor yang diajukan diduga mengandung informasi palsu. Wuryanto Suyud, Corporate Secretary Bank Woori Saudara 1906, menjelaskan bahwa angka US$ 78,5 juta tersebut merupakan total exposure, bukan nilai kerugian pasti. Ia menegaskan bahwa investigasi internal tengah berjalan.
"Perlu kami tekankan bahwa angka yang disebut WBK merupakan total exposure, bukan kerugian pasti," ujar Suyud dalam keterangan resmi kepada Haluannews.id. Ia menambahkan bahwa WBK memberikan dukungan penuh kepada SDRA dalam menghadapi permasalahan ini.
Bank Woori Saudara sendiri menyatakan komitmennya terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan memastikan operasional tetap berjalan normal. Pihak bank juga menjamin kepercayaan nasabah akan terus dijaga. Sementara itu, perusahaan yang diduga melakukan penipuan telah menyatakan niat untuk mengembalikan dana tersebut dengan menjelaskan sumber daya dan rencana pembayarannya.
Langkah cepat WBK dengan mengirimkan tim investigasi menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus ini dan meminimalisir potensi kerugian. Kejadian ini menjadi sorotan bagi industri perbankan dan menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan internal dan manajemen risiko.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar