Sinyal Bahaya? Raksasa Suku Cadang Ambruk, Wall Street Geger!

Sinyal Bahaya? Raksasa Suku Cadang Ambruk, Wall Street Geger!

Haluannews Ekonomi – Kebangkrutan perusahaan pemasok suku cadang otomotif asal Amerika Serikat, First Brands, serta dealer mobil Tricolor, telah memicu gelombang kekhawatiran di kalangan pelaku pasar modal Wall Street. Dampak kebangkrutan ini memicu pertanyaan tentang potensi risiko sistemik dalam sektor keuangan.

COLLABMEDIANET

JPMorgan Chase, salah satu bank terbesar di AS, dilaporkan tengah melakukan peninjauan ulang terhadap sistem pengendalian internalnya. Langkah ini diambil setelah bank tersebut menyadari adanya eksposur terhadap risiko yang berasal dari kedua perusahaan yang dinyatakan bangkrut tersebut. Padahal, secara umum, lembaga keuangan di AS masih meyakini kualitas kredit para debitur di Negeri Paman Sam masih solid.

Sinyal Bahaya? Raksasa Suku Cadang Ambruk, Wall Street Geger!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Para eksekutif dari bank-bank dan lembaga keuangan raksasa lainnya, seperti Citigroup, Wells Fargo, dan BlackRock, dalam paparan kinerja keuangan kepada investor, menyatakan bahwa aktivitas investasi kredit masih menunjukkan performa yang kuat. Kendati demikian, sejumlah investor mulai mencemaskan potensi efek domino yang lebih luas, yang berpotensi memperlambat laju bisnis kredit korporasi global yang saat ini tengah mengalami booming.

Kebangkrutan First Brands dan Tricolor yang terjadi pada bulan September lalu telah memberikan dampak signifikan pada beberapa sektor di Wall Street, yang memiliki mesin kredit dengan nilai mencapai triliunan dolar. Kondisi ini memaksa sejumlah investor di pasar obligasi untuk mengurangi eksposur mereka terhadap sektor-sektor tertentu, akibat kekhawatiran akan melemahnya kredit konsumen dan otomotif.

CEO JPMorgan, Jamie Dimon, bahkan memberikan pernyataan yang cukup mencemaskan. Ia mengibaratkan kebangkrutan ini seperti melihat seekor kecoa, yang mengindikasikan kemungkinan adanya masalah yang lebih besar yang tersembunyi. Dimon juga mengakui bahwa pihaknya tidak selalu sempurna dan dapat melakukan kesalahan.

JPMorgan sendiri telah menghapusbukukan kerugian sebesar US$170 juta pada kuartal ketiga terkait dengan kebangkrutan Tricolor. Bank tersebut juga menyatakan tengah melakukan peninjauan terhadap pengendalian internalnya, mengakui bahwa eksposur terhadap Tricolor bukanlah momen terbaik mereka.

Kebangkrutan ini juga mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap seberapa besar eksposur para manajer investasi terhadap para peminjam yang bermasalah. Beberapa bank besar di Wall Street, termasuk Jefferies dan UBS, telah mengungkapkan eksposur mereka terhadap First Brands, dan menyatakan bahwa dampaknya terbatas dan potensi kerugian akan "mudah diserap."

Namun, seorang kreditor First Brands mengklaim bahwa dana sebesar US$2,3 miliar "hilang begitu saja" dari perusahaan pemasok suku cadang mobil AS yang bangkrut tersebut. Kasus ini bahkan tengah diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS.

BlackRock sendiri telah meminta untuk menarik kembali sebagian dana yang diinvestasikannya di dana Jefferies yang terekspos pada utang First Brands. Sementara itu, Citigroup dan Goldman Sachs menyatakan bahwa mereka tidak terpapar pada kebangkrutan baru-baru ini dan memiliki standar penjaminan emisi yang ketat.

Kekhawatiran di Wall Street ini mencerminkan ketakutan akan potensi krisis yang lebih besar, seperti krisis keuangan global pada tahun 2008 yang dipicu oleh masalah di sektor perumahan. Kebangkrutan First Brands menjadi sinyal awal yang membuat para pelaku pasar waspada terhadap potensi risiko sistemik dalam sistem keuangan.

First Brands mengajukan perlindungan pailit pada tanggal 29 September lalu, akibat kekhawatiran kreditur terhadap praktik pembiayaan di luar neraca (off-balance sheet) yang tidak transparan. Perusahaan melaporkan kewajiban (utang) senilai US$10-50 miliar, sementara asetnya hanya berkisar US$1-10 miliar.

Kecepatan keruntuhan First Brands mengejutkan para investor dan meningkatkan kepanikan mereka seiring dengan terungkapnya informasi yang lebih detail.

Tricolor, perusahaan pembiayaan mobil yang fokus pada peminjam berpenghasilan rendah (sub-prime), juga bangkrut karena dugaan penipuan.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar