Haluannews Ekonomi – Bursa Efek New York pagi ini diwarnai merahnya saham Boeing. Raksasa manufaktur pesawat terbang ini ambles 7,8% hingga menyentuh angka US$ 197,3 per saham. Kejatuhan ini mengakibatkan evaporasi kapitalisasi pasar senilai US$ 12,58 miliar atau setara Rp 205,05 triliun (asumsi kurs Rp 16.300/US$). Nilai kapitalisasi pasar Boeing pun tergerus menjadi US$ 148,77 miliar (Rp 2.425 triliun). Ini menjadi pukulan telak bagi Boeing yang baru saja menikmati pemulihan setelah serangkaian kabar buruk.
Related Post
Penguatan saham Boeing sebesar 25% sepanjang tahun ini, sebagian besar didorong oleh kesepakatan awal dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ). Boeing sepakat membayar kompensasi US$ 1,1 miliar (Rp 17,8 triliun) untuk menghindari tuntutan pidana atas dua kecelakaan fatal pesawat 737 MAX.
Namun, insiden terbaru yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India telah membuyarkan euforia tersebut. Pesawat tersebut mengalami insiden tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India, menuju Bandara Gatwick London. Meskipun belum ada rincian resmi mengenai penyebab insiden yang melibatkan 242 penumpang ini, dampaknya langsung terasa di pasar saham. Menteri penerbangan sipil India, Kinjarapu Rammohan Naidu, menyatakan tim penyelamat telah dikerahkan dan pemerintah dalam keadaan siaga tinggi. Kejadian ini kembali mengusik kepercayaan investor terhadap keamanan pesawat buatan Boeing. Analis pasar memprediksi, saham Boeing masih akan mengalami tekanan hingga investigasi tuntas dilakukan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar