Haluannews Ekonomi – Saham emiten milik keluarga Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), mengalami penurunan tajam hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Kamis (16/10/2025). Penurunan ini melanjutkan tren negatif setelah dua hari sebelumnya saham PGUN juga terkoreksi masing-masing sebesar 10%.

Related Post
Pada perdagangan hari ini, PGUN anjlok 15% ke level Rp 20.350, dengan volume perdagangan mencapai 14.600 saham dalam 37 transaksi. Padahal, sejak Juli 2025, saham PGUN mencatatkan kinerja yang sangat baik. Awal Juli, saham ini masih berada di level Rp 540, kemudian melonjak 163,89% menjadi Rp 1.425 di akhir bulan. Kenaikan terus berlanjut hingga mencapai titik tertinggi Rp 29.525 pada 13 Oktober 2025. Dengan demikian, dalam tiga hari perdagangan terakhir, saham PGUN telah merosot 31,08% dari harga penutupan tertingginya.

Nasib serupa juga dialami oleh saham emiten Haji Isam lainnya, yaitu PT Jhonlin Agro Raya (JARR). Dari awal Juli hingga 13 Oktober 2025, saham JARR bahkan sempat melambung tinggi hingga 2.097,58%. Namun, pada hari ini, saham JARR juga mengalami penurunan 15% dan menyentuh level ARB. Dalam empat hari terakhir, saham JARR telah anjlok 38,23%. Baik PGUN maupun JARR tercatat beberapa kali mengalami suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang periode Juli-Oktober 2025.
Per 30 September 2025, pemegang manfaat terakhir PGUN adalah Liana Saputri, anak Haji Isam, melalui PT Araya Agro Lestari (38,44%) dan PT Citra Agro Raya (38,25%). Sementara itu, JARR dikendalikan langsung oleh Samsudin Andi Arsyad (Haji Isam) melalui PT Eshan Agro Sentosa (86,64%). Penurunan tajam saham PGUN dan JARR ini menimbulkan pertanyaan di kalangan investor, dan menjadi perhatian pasar modal saat ini.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar