Haluannews Ekonomi – Ancaman perang dagang AS-China dan inflasi AS yang tinggi membuat nilai tukar Rupiah terus tertekan, bahkan nyaris menyentuh angka Rp 16.000 per dolar AS menjelang akhir tahun 2024. Hal ini diungkapkan oleh Revo Gilang Firdaus, analis pasar valuta asing Haluannews.id, dalam program Power Lunch Haluannews.id pada Jumat (13/12/2024).
Related Post
Menurut Revo, sentimen global menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pelemahan Rupiah. Selain kebijakan suku bunga The Fed yang masih menjadi perhatian, eskalasi potensi perang dagang AS-China di bawah kepemimpinan Donald Trump kembali menjadi sorotan. Langkah China yang sengaja melemahkan Yuan juga turut memperparah tekanan terhadap mata uang Asia, termasuk Rupiah.
Meskipun demikian, Revo mengatakan bahwa pelemahan Rupiah diprediksi tidak akan berlangsung lama. Penyesuaian ekspektasi pasar diharapkan dapat mendorong penguatan Rupiah pada kuartal kedua tahun 2025. Ia memperkirakan, pada akhir tahun 2024, Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.600 per dolar AS.
Lebih lanjut, Revo memberikan analisis mendalam mengenai pergerakan nilai tukar Rupiah dalam wawancara tersebut. Seluruh analisisnya dapat disaksikan dalam tayangan lengkap Power Lunch Haluannews.id.
Tinggalkan komentar