Haluannews Ekonomi – Jakarta, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan performa positif pada penutupan perdagangan Jumat (3/1/2025). Rupiah berhasil menguat tipis 0,03% ke level Rp 16.185/US$, seiring dengan sentimen positif dari stabilitas inflasi dan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih baik di tahun 2025.

Related Post
Data Refinitiv mencatat fluktuasi rupiah sepanjang hari, mencapai titik terendah di Rp 16.230/US$ dan tertinggi di Rp 16.185/US$. Penguatan rupiah ini beriringan dengan pelemahan Indeks Dolar AS (DXY) sebesar 0,28% ke posisi 109,08 pada pukul 15.00 WIB.

Penguatan rupiah didorong oleh optimisme pasar terhadap stabilitas inflasi tahunan. Meskipun inflasi Desember 2024 hanya mencapai 1,57%, sedikit di bawah ekspektasi, investor menilai ini sebagai tanda terkendalinya tekanan inflasi domestik.
Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D, ekonom senior SSI Research, menjelaskan bahwa meskipun inflasi rendah bisa dikaitkan dengan lemahnya permintaan domestik, stabilitas ini memberikan ruang bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk menerapkan kebijakan yang lebih akomodatif. "Rendahnya inflasi mencerminkan terkendali harga bahan pangan dan energi, mendukung penguatan rupiah di tengah ketidakpastian global," ujarnya.
Fithra juga mencatat bahwa inflasi tahunan yang rendah di akhir 2024 tidak terlepas dari periode deflasi selama lima bulan berturut-turut (Mei-September 2024), fenomena yang belum terjadi sejak 1999. Namun, stabilitas harga ini dianggap sebagai fondasi bagi pemulihan ekonomi, terutama jika dibarengi upaya nyata meningkatkan daya beli masyarakat.
Tantangan tetap ada. Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan 80.000 pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang 2024, mempengaruhi konsumsi domestik. Penurunan jumlah kelas menengah Indonesia dari 57,33 juta jiwa (2019) menjadi 48,27 juta jiwa (2023) juga menekan daya beli.
Namun, penguatan rupiah hari ini mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap langkah fiskal pemerintah yang lebih agresif untuk mendorong konsumsi dan menciptakan lapangan kerja. Dengan stabilitas harga dan sentimen pasar yang positif, penguatan rupiah di awal 2025 menunjukkan optimisme terhadap kemampuan ekonomi Indonesia menghadapi tantangan global dan domestik.
Haluannews.id Research
(fsd/fsd)










Tinggalkan komentar