Haluannews Ekonomi – Drama pergerakan rupiah kembali terjadi! Senin (16/12/2024), mata uang Garuda terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), menembus level Rp 16.018/US$. Pelemahan ini mencapai 0,18% sekitar pukul 09:20 WIB, melanjutkan tren negatif dari penutupan perdagangan sebelumnya yang merosot 0,44%. Kondisi ini merupakan titik terendah rupiah dalam empat bulan terakhir, sejak 7 Agustus 2024.
Related Post
Data Refinitiv mencatat pelemahan rupiah terjadi di tengah penguatan data ekonomi AS. Indeks dolar AS (DXY) memang terpantau turun tipis 0,18% ke angka 106,81, namun tetap lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di angka 107. Haluannews.id mencatat, lonjakan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun turut menjadi faktor pendorong pelemahan rupiah.
Lebih lanjut, data inflasi produsen (IHP) AS yang melampaui ekspektasi juga berperan signifikan. IHP Negeri Paman Sam pada November tercatat tumbuh 3% year on year (yoy), melampaui angka Oktober (2,6%) dan ekspektasi pasar (2,6%). Secara bulanan (month-to-month/mtm), IHP AS juga tumbuh 0,4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya (0,3%) dan perkiraan pasar (0,2%). Kondisi ini menunjukkan tekanan eksternal yang cukup kuat terhadap rupiah. Perkembangan ini patut diwaspadai oleh pelaku pasar dan pemerintah.
Tinggalkan komentar