Haluannews Ekonomi – Dunia fintech Indonesia kembali bergeliat. Perusahaan fintech Peer to Peer (P2P) Lending resmi berganti nama, dari sebutan "Pinjaman Online" (Pinjol) menjadi "Pinjaman Daring" (Pindar). Hal ini diungkapkan Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam keterangan tertulisnya Senin (16/12/2024).
Related Post
Agusman menjelaskan, perubahan nama ini diharapkan dapat meningkatkan citra positif industri P2P lending di mata masyarakat. Dengan membedakan sebutan antara pinjaman legal dan ilegal, masyarakat diharapkan lebih mudah mengidentifikasi lembaga yang berizin OJK, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan dalam menggunakan layanan tersebut. "Penyelenggara LPBBTI diharapkan terus memiliki citra positif di masyarakat, termasuk dalam implementasi penguatan tata kelola yang baik dan penguatan manajemen risiko," tegasnya.
OJK sendiri, lanjut Agusman, terus mendorong seluruh penyelenggara P2P lending untuk meningkatkan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Penguatan di ketiga aspek tersebut dinilai krusial untuk membangun citra positif industri.
Menariknya, perubahan nama ini beriringan dengan peningkatan laba fintech P2P lending. Data per Oktober 2024 menunjukkan lonjakan laba dari Rp 806,05 miliar menjadi Rp 1.097,51 miliar dibandingkan September 2024. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan pendapatan operasional dan efisiensi beban operasional. Akankah perubahan nama ini menjadi kunci sukses bagi industri P2P lending ke depannya? Haluannews.id akan terus memantau perkembangannya.
Tinggalkan komentar