Haluannews Ekonomi – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendorong adopsi teknologi digital di sektor keuangan dan perdagangan ritel Indonesia. Hal ini disampaikan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Arief Wibisono, mewakili Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, dalam Digital Economic Forum 2025 yang digelar Haluannews.id bersama Artajasa pada Selasa (25/2/2025). Forum bertema "Digital Innovation in Finance for Rapid and Sustainable Economic Growth" ini menjadi panggung bagi Kemenkeu untuk memaparkan strategi percepatan ekonomi digital menuju Indonesia Emas 2045.
Related Post
Arief Wibisono menekankan dukungan pemerintah terhadap penguatan regulasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Kemenkeu, tegasnya, terus berupaya mendorong adopsi teknologi digital di berbagai sektor, sejalan dengan delapan misi utama pemerintahan Presiden Prabowo. Strategi ini difokuskan pada lima sasaran utama: peningkatan pendapatan per kapita setara negara maju, pengurangan kemiskinan dan ketimpangan, peningkatan kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di kancah internasional, peningkatan daya saing sumber daya alam (SDA), serta penurunan emisi gas rumah kaca.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk ekonomi digital, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 difungsikan sebagai "shock absorber" melalui alokasi dana untuk infrastruktur, ketahanan pangan, dan program Makan Bergizi Gratis. Lebih jauh, pemerintah mendorong peran aktif sektor keuangan dalam pengembangan jasa keuangan di Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi, termasuk antisipasi terhadap ancaman siber yang semakin kompleks. Kemenkeu juga mendorong sinergi antara pemerintah, regulator, dan pelaku usaha untuk memperkuat layanan ekonomi digital di berbagai sektor.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kemenkeu optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif. Percepatan digitalisasi ini diharapkan mampu mendorong Indonesia mencapai target-target pembangunan ekonomi yang ambisius.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar