Haluannews Ekonomi – Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), Resvani, dalam wawancara eksklusif di program Closing Bell Haluannews.id (Selasa, 26/11/2024), membongkar tantangan berat yang dihadapi industri batu bara Indonesia di tahun 2024. Geopolitik yang memanas dan perlambatan ekonomi global, khususnya di China, menjadi momok utama. Ketidakpastian ini membuat harga batu bara fluktuatif, mengancam target produksi nasional. Belum lagi, regulasi yang belum sepenuhnya jelas dan implementasi praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice) serta prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) masih menjadi kendala besar.
Related Post
Lebih lanjut, Sekjen Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI), Tommy Nugrahanto Wisudawan, turut menyoroti tantangan di sektor alat berat. Implementasi biodiesel B40, misalnya, membutuhkan perawatan alat berat yang lebih spesifik dan terampil. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam pemeliharaan alat berat juga menjadi isu krusial yang harus segera diatasi.
Wawancara tersebut memberikan gambaran komprehensif mengenai tantangan yang dihadapi industri batu bara dan alat berat di Indonesia. Kedua pelaku industri ini sepakat bahwa peningkatan regulasi yang jelas, peningkatan kompetensi SDM, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi kunci keberhasilan menghadapi tantangan tersebut. Haluannews.id menghadirkan wawancara lengkapnya dalam video Closing Bell.
Tinggalkan komentar