Haluannews Ekonomi – PT Pupuk Indonesia (Persero) memasang target ambisius untuk tahun 2025. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan proyeksi produksi pupuk mencapai 12,6 juta ton dan produk non-pupuk 6,5 juta ton. Hal ini disampaikannya saat berada di gedung DPR RI Jakarta, Senin (2/12). Total penjualan ditargetkan mencapai 14,23 juta ton. Lebih mengejutkan lagi, perusahaan BUMN ini membidik laba bersih Rp 3,2 triliun dengan pendapatan fantastis mencapai Rp 93,5 triliun.
Related Post
Untuk mencapai target tersebut, Pupuk Indonesia menyiapkan belanja modal Rp 9,9 triliun pada 2025. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk investasi pengembangan, termasuk revitalisasi pabrik, seperti revamping pupuk Kaltim II, pembangunan Pustri 3B, dan pembangunan industri pupuk di Fakfak. Ekspansi kapasitas produksi pupuk NPK, nitrat, dan PKT juga menjadi prioritas.
Proyek-proyek yang direncanakan hingga 2030, menurut Rahmad, mayoritas fokus pada dukungan ketahanan pangan nasional. Produksi Soda Ash dan metanol juga diprioritaskan untuk mengurangi ketergantungan impor.
Sementara itu, penyaluran pupuk bersubsidi hingga 30 November 2024 telah mencapai 6,7 juta ton atau 88,9% dari total kontrak 7,54 juta ton. Rinciannya meliputi 3,2 juta ton pupuk NPK, 3,4 juta ton pupuk urea, dan 40 ribu ton pupuk organik petragonik. Rahmad optimis penyaluran pupuk bersubsidi akan mencapai 100% pada akhir tahun.
Tinggalkan komentar