Haluannews Ekonomi – PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola jaringan restoran Pizza Hut, berhasil mencatatkan perbaikan kinerja yang signifikan pada kuartal III-2025. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp15,91 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian sebesar Rp96,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan ini menandai titik balik setelah perusahaan mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 sejak 2020 dan sentimen boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.

Related Post
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih sebesar 11,17% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp2,26 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan makanan yang mencapai Rp2,14 triliun, sementara sisanya berasal dari penjualan minuman.

Meskipun beban pokok penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp690,27 miliar, laba bruto perusahaan tetap meningkat menjadi Rp1,57 triliun. PZZA juga berhasil menekan beban usaha, terlihat dari penurunan beban umum dan administrasi menjadi Rp137,98 miliar dari Rp146,73 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan operasi lainnya juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp46,19 miliar.
Menariknya, perbaikan kinerja ini terjadi di tengah langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hingga 30 September 2025, jumlah gerai Pizza Hut tercatat sebanyak 583, berkurang dari 591 gerai pada akhir tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah karyawan tetap juga mengalami penurunan sebanyak 222 orang sejak 31 Desember 2024, menjadi 4.245 karyawan. Langkah restrukturisasi ini tampaknya menjadi salah satu kunci keberhasilan PZZA dalam membalikkan keadaan dan mencatatkan laba.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar