Haluannews Ekonomi – Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) kembali berencana merombak jajaran petingginya. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan Rabu (10/12/2024) mendatang akan membahas perubahan susunan pengurus bank syariah tertua di Indonesia ini. Informasi ini mengemuka setelah beberapa direksi dan komisaris yang diangkat Juni lalu belum mendapat restu OJK.
Related Post
Komisaris BMI, Andre Mirza Hartawan, membenarkan rencana tersebut. Kepada Haluannews.id, Selasa (10/12/2024), ia menjelaskan bahwa hingga kini belum ada kepastian kapan direksi yang dimaksud akan lolos uji kepatutan dan kemampuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Belum ada jadwal waktunya," tegas Andre.
Pergantian pengurus ini, menurut Andre, bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjalankan rencana aksi pemulihan (recovery plan) yang diwajibkan oleh regulator. Lebih lanjut, perubahan ini juga diyakini akan mendukung strategi business refocusing BMI dengan fokus pada segmen ritel konsumer.
Sayangnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana pergantian pengurus BMI ini.
Kondisi keuangan BMI sendiri tengah menjadi sorotan. Laporan keuangan September 2024 menunjukkan penurunan laba bersih hingga 83,69% secara tahunan (yoy) menjadi hanya Rp 8,5 miliar. Penurunan ini seiring dengan merosotnya pendapatan setelah distribusi bagi hasil (24,66% yoy) dan pendapatan berbasis komisi (26,54% yoy). Akibatnya, rasio profitabilitas pun memburuk, terlihat dari penurunan return on assets (ROA) dari 0,16% menjadi 0,03% dan return on equity (ROE) dari 1,46% menjadi 0,25%. Langkah perombakan manajemen diharapkan mampu membalikkan tren negatif ini.
Tinggalkan komentar