Haluannews Ekonomi – Target Net Zero Emission 2060 dan dorongan pemerintah untuk percepatan transisi energi telah memicu lonjakan permintaan bus listrik di Indonesia. Fenomena ini dirasakan langsung oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), yang baru saja menerima pesanan 80 unit bus listrik dari Transjakarta dan Damri. Kenaikan permintaan ini menjadi angin segar bagi industri kendaraan listrik nasional.

Related Post
Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono, mengungkapkan peningkatan permintaan bus listrik yang signifikan. Ia melihat kebijakan pemerintah yang fokus pada transisi kendaraan listrik sebagai katalis pertumbuhan sektor ini. "Saat ini, jumlah bus listrik sudah mencapai 200 ribu unit, dan potensinya masih sangat besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia," ujar Gilarsi dalam wawancara di program Squawk Box, Haluannews.id (Jumat, 16/05/2025).

Namun, Gilarsi juga menekankan pentingnya komitmen dan intervensi pemerintah untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik nasional. Tantangannya bukan hanya soal produksi, tetapi juga infrastruktur pendukung dan ekosistem yang mumpuni. Pertumbuhan pesat ini menuntut produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi dan rantai pasok agar mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kemampuan produsen dalam menjawab tantangan ini akan menentukan masa depan industri kendaraan listrik di Indonesia. Apakah mereka mampu menjawab tantangan ini dan memenuhi lonjakan permintaan yang signifikan? Pertanyaan ini menjadi kunci bagi keberhasilan transisi energi di sektor transportasi Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar