Haluannews Ekonomi – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis akan menjadi Mitra Instansi Pengelola (MIP) dengan penerimaan Dana Kompensasi Batu Bara (DKB) terbesar. Hal ini disampaikan Direktur IT Bank Mandiri, Timothy Utama, menyusul kesepakatan seluruh calon MIP untuk menggunakan sistem eDKB yang dikembangkan oleh Bank Mandiri. Mereka sepakat untuk tidak menunjuk bank utama atau leading bank.
Related Post
Timothy enggan merinci perkembangan sistem eDKB, namun ia menegaskan platform wholesale banking Bank Mandiri, Kopra, dirancang sebagai platform transaksi perbankan terdepan. Ia bahkan menyebut Kopra dibangun dengan benchmark platform wholesale banking raksasa AS seperti "Access" milik J.P. Morgan dan "Citidirect" milik Citibank. "Kopra dibangun dengan standar global, sebuah terobosan bagi Bank Mandiri untuk menjadi platform transaksi perbankan terbaik," tegas Timothy usai Haluannews Awards 2024.
Kepercayaan diri Mandiri didasari oleh jumlah nasabah korporasi besar, termasuk perusahaan tambang batu bara, yang menjadi nasabah utama Bank Mandiri. "Semua korporasi terbesar di Indonesia sebagian besar adalah nasabah kami. Kopra bertujuan memberikan solusi terbaik bagi mereka," tambah Timothy.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, sebelumnya telah menyatakan prediksi serupa. Timothy menambahkan, tujuan utama bukanlah sekadar menjadi MIP dengan penerimaan DKB terbesar, melainkan menjadikan nasabah perusahaan batu bara tersebut sebagai "champion" melalui platform Kopra.
Sebagai informasi, tiga bank BUMN ditunjuk sebagai MIP, yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Pengumuman ini disampaikan Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif, pada Agustus lalu.
Tinggalkan komentar