Haluannews Ekonomi – Data terbaru dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Maret 2025 mengungkap fakta mengejutkan: investor dengan latar belakang pendidikan SMA mendominasi pasar modal Indonesia. Proporsi mereka mencapai 47,96% dari total 15,77 juta investor, meningkat 1,77% dibandingkan akhir 2024. Fenomena ini menunjukkan geliat pasar modal yang semakin inklusif, menjangkau kalangan yang lebih luas.

Related Post
Lebih mengejutkan lagi, aset yang dikelola investor berijazah SMA mencapai angka fantastis. Berdasarkan data platform C-Best, total aset mereka mencapai Rp 153,32 triliun, sementara di platform S-Invest mencapai Rp 25,86 triliun. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki segmen investor ini dan menunjukkan daya beli yang signifikan di pasar modal.

Dari sisi profesi, karyawan (PNS, swasta, guru) masih menjadi kelompok terbesar dengan 35,11%. Namun, jika dilihat dari total aset, pengusaha justru memimpin dengan aset Rp 528,81 triliun (C-Best) dan Rp 57,71 triliun (S-Invest). Sementara itu, aset investor yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan pelajar masing-masing mencapai Rp 70,47 triliun dan Rp 17,79 triliun (C-Best).
Data demografis menunjukkan dominasi investor muda, dengan usia di bawah 30 tahun mencapai 54,47%. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan pasar modal yang sangat besar di masa depan. Dari sisi penghasilan, investor dengan pendapatan Rp 10 juta hingga Rp 100 juta mendominasi, mencapai 46,11%.
Data ini memberikan gambaran menarik tentang demografi investor di Indonesia. Dominasi investor berpendidikan SMA dan investor muda menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar modal Indonesia. Pertumbuhan ini perlu diimbangi dengan edukasi dan literasi keuangan yang memadai agar investor dapat berinvestasi secara cerdas dan bijak.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar