Kucuran Dana Deras! Sektor Tambang Jadi Primadona Kredit Bank?

Kucuran Dana Deras! Sektor Tambang Jadi Primadona Kredit Bank?

Haluannews Ekonomi – Sektor pertambangan dan penggalian diprediksi masih akan menjadi motor utama pertumbuhan kredit perbankan nasional pada tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), meskipun kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini tergolong kecil, namun mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

COLLABMEDIANET

Aviliani, Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas, mengungkapkan bahwa kredit untuk sektor pertambangan dan penggalian telah melonjak hingga 25,5% per Maret 2025. Kendati demikian, porsi kredit sektor ini terhadap total kredit industri perbankan hanya mencapai 6,79%.

Kucuran Dana Deras! Sektor Tambang Jadi Primadona Kredit Bank?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"Jika kita melihat sektor yang berpotensi tumbuh, sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi yang terdepan. Permintaan kredit saat ini juga didominasi oleh sektor ini," ujar Aviliani dalam acara Perbanas Review of Indonesia’s Mid-Year Economy 2025 di Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Aviliani menjelaskan bahwa sektor pertambangan dan penggalian memerlukan investasi modal yang besar, namun tidak banyak menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, ia mendorong industri perbankan untuk membiayai proses hilirisasi sektor ini, yang berpotensi menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Saat ini, Indonesia masih berada pada tahap produksi barang setengah jadi dari hasil tambang.

Perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional menjadi perhatian. Hingga Juni 2025, pertumbuhan kredit perbankan hanya mencapai 7,77% secara tahunan (year on year/yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 8,43% yoy. Angka ini berada di bawah target pertumbuhan kredit Bank Indonesia (BI) sebesar 8% hingga 11% pada akhir tahun ini.

Aviliani memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit akan sulit mencapai dua digit pada tahun ini. "Berbagai lembaga menunjukkan bahwa mencapai pertumbuhan 10% agak sulit. Proyeksi kami hingga akhir tahun sekitar 8,7% secara nasional. Mungkin ada bank yang bisa mencapai dua digit, tetapi tidak semuanya," jelas Aviliani.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar