Kabar Mengejutkan! Raksasa Investasi Dunia Tinggalkan Indonesia!

Kabar Mengejutkan! Raksasa Investasi Dunia Tinggalkan Indonesia!

Haluannews Ekonomi – Geger! Dunia investasi kembali dihebohkan dengan kabar hengkangnya Schroders, raksasa manajer investasi asal London, dari pasar modal Indonesia. Keputusan ini diumumkan langsung oleh CEO Schroders, Richard Oldfield, yang menyatakan perusahaan akan memangkas cabang-cabang berkinerja buruk sebagai upaya pemulihan kinerja setelah mencatat pendapatan mengecewakan. Schroders Indonesia sendiri mengelola aset fantastis senilai Rp 70 triliun, dengan mayoritas tertanam di pasar saham.

COLLABMEDIANET

Kepergian Schroders menambah daftar panjang perusahaan global yang meninggalkan pasar modal Indonesia. Sebelumnya, setidaknya enam broker saham asing raksasa telah lebih dulu angkat kaki. Mereka adalah PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia, PT Deutsche Sekuritas Indonesia, PT Nomura Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia.

Kabar Mengejutkan! Raksasa Investasi Dunia Tinggalkan Indonesia!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Penutupan PT Citigroup Sekuritas Indonesia, misalnya, beriringan dengan penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia dan beberapa negara lain, termasuk Korea Selatan. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) perusahaan ini pada November 2021. Hal serupa juga terjadi pada PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia yang SPAB-nya dicabut pada Juni 2021. BEI mencatat penurunan bobot saham ASEAN, termasuk Indonesia, dalam indeks MSCI sebagai salah satu penyebabnya, yang tergeser oleh saham-saham China.

PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia menghentikan aktivitasnya pada 2019, imbas akuisisi Merrill Lynch oleh Bank of America pada 2009 dan restrukturisasi selanjutnya. Nasib serupa juga dialami PT Deutsche Sekuritas Indonesia yang hengkang pada April 2020 seiring restrukturisasi besar-besaran Deutsche Bank Group. PT Nomura Sekuritas Indonesia mengurangi aktivitas brokerage-nya pada Juli 2019, sementara PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia resmi dibubarkan melalui proses likuidasi pada Desember 2023.

Serangkaian kepergian perusahaan-perusahaan raksasa ini menimbulkan pertanyaan besar tentang daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor global. Apakah ini pertanda adanya masalah struktural yang perlu segera diatasi? Atau hanya sekadar siklus bisnis global yang sedang mengalami pergeseran? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dikaji lebih dalam untuk memastikan daya saing Indonesia di kancah investasi internasional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar