Haluannews Ekonomi – Prospek penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Indonesia hingga akhir 2025 masih terbuka lebar. Namun, Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon, Ivan Jaya, menekankan bahwa keputusan tersebut sangat bergantung pada perkembangan data ekonomi AS dan global. Hal ini turut mempengaruhi pasar modal Indonesia, di mana pergerakan IHSG dan nilai tukar Rupiah masih fluktuatif, dipengaruhi oleh kesepakatan dagang AS, penurunan suku bunga global, upaya pemerintah meningkatkan daya beli, serta dinamika geopolitik.
Related Post
Di tengah ketidakpastian ini, Ivan Jaya menyoroti beberapa pilihan investasi yang menarik bagi nasabah, khususnya mereka dengan portofolio investasi besar. Salah satu strategi yang diunggulkan adalah memanfaatkan fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan berinvestasi pada obligasi pemerintah. Selain itu, reksa dana syariah juga dinilai menjanjikan sebagai alternatif investasi yang relatif aman.
Lebih lanjut, Ivan Jaya dalam wawancara di program Power Lunch Haluannews.id (Kamis, 03/07/2025) bersama Syarifah Rahma, menjelaskan strategi pengelolaan dana investasi jumbo di tengah gejolak ekonomi yang diprediksi akan terjadi hingga tahun 2025. Wawancara tersebut memberikan gambaran arah investasi yang tepat untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan di tengah kondisi pasar yang dinamis. Para investor perlu cermat dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar