Haluannews Ekonomi – Ketidakpastian ekonomi global, mulai dari perang dagang hingga penguatan dolar AS ("strong dollar"), masih membayangi pasar keuangan domestik. Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, dalam wawancara eksklusif di program Squawk Box Haluannews.id (Senin, 03/03/2025), memberikan pandangannya tentang kondisi ini dan strategi investasi yang tepat.
Related Post
Rudiyanto memprediksi yield Surat Berharga Negara (SBN) akan bergerak fluktuatif di kisaran 7%-7,3%. Namun, ia optimistis, jika sentimen positif berembus, harga SBN akan naik dan yield bisa turun hingga di bawah 6,5%. Saat ini, yield SBN 10 tahun berada di sekitar 6,9%, yang menurutnya cukup menarik untuk dijadikan momentum masuk pasar. Kondisi ini dinilai sebagai peluang investasi yang cukup menjanjikan di tengah ketidakpastian.
Sementara itu, Rudiyanto menyorot dampak perang tarif AS yang mendorong penguatan dolar AS dan menekan mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah. Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi pasar melalui Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI) untuk meredam tekanan tersebut.
Wawancara tersebut membahas secara mendalam persepsi pelaku pasar terhadap pergerakan pasar keuangan Indonesia dan strategi investasi yang direkomendasikan oleh Panin Asset Management dalam kondisi ekonomi global yang bergejolak. Untuk detail strategi investasi yang dibahas, silakan saksikan wawancara lengkapnya di program Squawk Box Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar