Haluannews Ekonomi – Kabar kurang sedap datang dari emiten energi PT Indika Energy Tbk (INDY), perusahaan yang terafiliasi dengan konglomerat Arsjad Rasjid. Laba bersih INDY mengalami penurunan tajam hingga 99% pada periode sembilan bulan pertama tahun 2025. Angka laba yang sebelumnya mencapai jutaan dolar AS, kini hanya menyisakan US$497 ribu.

Related Post
Penurunan laba yang sangat signifikan ini disebabkan oleh merosotnya pendapatan perusahaan. Data yang dirilis Haluannews.id menunjukkan bahwa pendapatan INDY tercatat sebesar US$1,4 miliar, turun 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$1,78 miliar. Penurunan ini dipicu oleh harga rata-rata komoditas energi yang lebih rendah dan volume penjualan yang menyusut.

Meskipun beban pokok kontrak dan penjualan berhasil ditekan dari US$1,51 miliar menjadi US$1,24 miliar, hal ini tidak mampu menahan penurunan laba secara keseluruhan. Laba kotor perusahaan tercatat sebesar USD193,73 juta, lebih rendah dari USD269,39 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Dampak dari penurunan kinerja ini juga tercermin pada laba per saham dasar dan dilusian, yang anjlok menjadi hanya USD0,0001 pada akhir September 2025, dari sebelumnya USD0,0066 per saham pada akhir September 2024.
Dari sisi neraca, total aset INDY hingga akhir kuartal III-2025 tercatat sebesar USD2,94 miliar, sedikit menurun dibandingkan USD2,96 juta pada akhir 2024. Total liabilitas Perseroan sedikit meningkat dari USD 1,60 miliar di akhir tahun lalu menjadi Rp1,61 miliar di akhir September kemarin. Total ekuitas INDY juga merosot dari USD1,35 miliar menjadi USD1,33 miliar untuk periode yang sama.
Penurunan kinerja INDY ini menjadi perhatian pelaku pasar dan analis, mengingat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di sektor energi. Perlu dicermati langkah-langkah strategis yang akan diambil manajemen INDY untuk memulihkan kinerja perusahaan di tengah tantangan pasar yang ada.
Editor: Rohman
					









Tinggalkan komentar