IHSG Nyaris 7.200! 5 Saham Ini Bikin Untung Besar!

Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan tipis pada perdagangan sesi I Jumat (3/1/2025), mendekati level psikologis 7.200. Harapan akan fenomena January Effect setelah kegagalan Santa Claus Rally di Desember 2024, menjadi sentimen positif. Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG naik 0,06% ke posisi 7.167,28, sempat menyentuh 7.197,01 di awal sesi. Nilai transaksi mencapai Rp 3,7 triliun dengan volume 9,9 miliar lembar saham dan 551.576 kali transaksi. 279 saham menguat, 282 melemah, dan 224 stagnan.

Dana Segar Rp20 T Guyur Peternak Ayam, MBG Makin Mantap?

IHSG Terkoreksi! Bank Jumbo & Saham Prajogo Jadi Dalang?

Sektor infrastruktur menjadi penggerak utama IHSG (0,95%), sementara sektor konsumer non-primer menjadi penekan terbesar (-0,78%). PT Telkom Indonesia (TLKM) dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi penopang utama IHSG, masing-masing berkontribusi 6,91 poin indeks. Di sisi lain, PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Chandra Asri Pacific (TPIA) menekan IHSG sebesar 6,7 dan 5,6 poin indeks.

IHSG Nyaris 7.200! 5 Saham Ini Bikin Untung Besar! — Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Pergerakan IHSG yang cenderung menguat, meskipun kemudian terpangkas, dipicu harapan akan January Effect. Fenomena ini terkait dengan window dressing yang biasanya terjadi sejak Desember hingga pertengahan Januari. Namun, karena IHSG cenderung datar di Desember 2024, pasar berharap awal Januari akan lebih bergairah.

Sentimen positif lainnya berasal dari pemulihan aktivitas manufaktur RI dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% untuk barang mewah. Data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia menunjukkan angka 51,2 pada Desember 2024, menandakan kembali ke jalur ekspansif setelah lima bulan kontraksi. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Kenaikan PPN 12% yang hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah (sesuai PMK nomor 15 tahun 2023) juga dianggap menopang IHSG. Barang kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) tetap dikenakan PPN 11% sesuai Perpres Nomor 59 Tahun 2020.

Haluannews.id Research
[email protected]

Sanggahan: Artikel ini merupakan opini jurnalistik Haluannews.id Research. Analisis ini bukan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual investasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul.