Haluannews Ekonomi – Setelah dibuka dengan pelemahan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Selasa (22/04/2025). Namun, kabar baik ini sedikit tercoreng dengan pelemahan nilai tukar Rupiah yang masih tertekan di level Rp 16.830 per dolar AS. Pergerakan pasar modal Indonesia ini terjadi menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dinanti-nantikan pelaku pasar.
Related Post
Analisis pergerakan pasar modal Indonesia menjelang keputusan suku bunga BI menjadi sorotan utama. Dalam program Squawk Box Haluannews.id, Safrina Nasution dan Savira Wardoyo berdiskusi dengan Tasya Pangestika, Equity Analyst Haluannews.id, untuk mengupas tuntas dinamika pasar yang tengah bergejolak. Diskusi tersebut membahas berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan Rupiah, termasuk ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter BI. Keputusan BI terkait suku bunga akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG dan Rupiah dalam beberapa waktu ke depan. Pasar tengah menunggu dengan harap-harap cemas, apakah BI akan mempertahankan suku bunga atau melakukan penyesuaian.
Potensi kenaikan suku bunga menjadi perhatian utama investor. Kenaikan suku bunga dapat membantu menstabilkan nilai Rupiah, namun di sisi lain berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, mempertahankan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi berisiko meningkatkan inflasi dan melemahkan Rupiah. Dilema ini menjadi tantangan tersendiri bagi BI dalam menentukan kebijakan moneter yang tepat.
Ketidakpastian global juga turut mempengaruhi pasar domestik. Kondisi geopolitik dan perkembangan ekonomi global menjadi faktor eksternal yang perlu diwaspadai. Para pelaku pasar perlu mencermati perkembangan ini untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi kinerja IHSG dan Rupiah.
Kesimpulannya, pergerakan IHSG dan Rupiah masih berada dalam tekanan. Keputusan RDG Bank Indonesia terkait suku bunga menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah pasar ke depan. Para investor perlu mencermati perkembangan terkini dan mengantisipasi berbagai potensi risiko yang ada.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar