Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka lesu pada Kamis (27/3/2025), tergerus 0,4% di awal perdagangan. Dalam 20 menit pertama, koreksi berlanjut di kisaran 0,4%-0,5%, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,4 triliun yang melibatkan 1,7 miliar saham dalam 140.342 kali transaksi. Haluannews.id mencatat koreksi ini didorong aksi profit taking investor pada saham-saham perbankan, setelah kinerja impresif pada perdagangan Rabu (26/3/2025).
Related Post
Saham-saham bank BUMN seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI menjadi penekan utama IHSG. Padahal, sehari sebelumnya, saham-saham ini kompak terbang tinggi. BBNI misalnya, melesat 8,97% ke level 4.250, meningkatkan kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 157 triliun. BMRI juga mencatatkan kenaikan signifikan, 8,65%, mencapai level tertinggi sebulan terakhir di angka 5.150. BBRI pun ikut menguat 5,26%, ditutup di angka 4.000.
Kenaikan tajam saham perbankan kemarin didorong pengumuman dividen yang menggiurkan. BRI misalnya, akan membagikan dividen Rp 51,74 triliun (85% dari laba tahun lalu), setara Rp 345 per saham (setelah dikurangi dividen interim Rp 135 per saham). BMRI juga tak kalah menarik dengan dividen sebesar Rp 43,5 triliun (78% dari laba 2024) atau Rp 466,18 per saham. BBNI membagikan dividen Rp 13,95 triliun (65% dari laba 2024), setara Rp 374,05 per saham. Dividend yield yang menarik, masing-masing 5,21% (BBRI), 9,05% (BMRI), dan 8,8% (BBNI), tampaknya menjadi magnet bagi investor.
Namun, menjelang libur panjang, sentimen negatif seperti kebijakan tarif internasional dan perlambatan ekonomi global tetap menjadi bayang-bayang. Meski demikian, distribusi dividen dan sentimen positif ekonomi mudik diharapkan dapat meredam tekanan pasar setelah libur Idulfitri. Potensi ekonomi mudik yang mencapai ratusan triliun rupiah diyakini mampu mendorong pasar saham dan menggairahkan ekonomi daerah serta UMKM.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar