Haluannews Ekonomi – Bank Dunia memprediksi harga timah dunia akan menguat pada 2025. Kabar baik ini tentu menjadi angin segar bagi Indonesia, negara pengekspor timah terbesar di dunia. Namun, benarkah prediksi tersebut? Dan bagaimana dampak kasus korupsi senilai Rp 300 triliun terhadap industri timah nasional?

Related Post
Ketua Umum Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Harwendro Adityo Dewanto, dalam wawancara eksklusif di program Closing Bell Haluannews.id (Kamis, 02/01/2025), mengungkapkan optimismenya. Ia melihat peningkatan permintaan global sebagai pendorong utama kenaikan harga. Targetnya, harga timah setidaknya bisa dipertahankan di kisaran US$ 30.000 hingga US$ 35.000 per metrik ton.

Meskipun demikian, AETI mencatat fluktuasi ekspor timah Indonesia. Rata-rata ekspor mencapai 61 ribu metrik ton per tahun, namun sempat anjlok menjadi 50 ribu metrik ton akibat kendala penambangan. Harwendro pun memberikan pandangannya mengenai tantangan dan prospek ekspor timah Indonesia ke depan, serta dampak signifikan kasus korupsi besar tersebut terhadap produksi timah nasional. Selengkapnya, saksikan wawancara lengkapnya di tayangan Closing Bell Haluannews.id.










Tinggalkan komentar