Haluannews Ekonomi – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten pertambangan, optimistis kinerja perusahaan akan membaik di tahun depan. Hal ini didasarkan pada sejumlah akuisisi tambang yang telah dan akan dilakukan perseroan. Meskipun laporan semester I-2024 menunjukkan penurunan pendapatan menjadi Rp 854,98 juta (dari US$ 857,07 juta) dan kerugian sebesar Rp 432,03 miliar (US$ 26,58 juta), Direktur DOID, Dian Sofia Andyasuri, tetap yakin.

Related Post
Penurunan kinerja tersebut, menurut Dian, sebagian disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$ 12 juta akibat pelemahan rupiah dan dolar Australia. Kerugian ini dikategorikan sebagai unrealized loss dan merupakan dampak dari perlakuan akuntansi. Namun, tiga akuisisi tambang yang telah berjalan baik diyakini akan memberikan kontribusi positif terhadap EBITDA di tahun depan.

Direktur DOID lainnya, Iwan Fuad Salim, menambahkan bahwa dampak akuisisi tambang Antrasit di Amerika Serikat (Atlantic Carbon Group, Inc – ACG) akan terlihat pada laporan keuangan kuartal III-2024. Sementara itu, akuisisi tambang tembaga di Australia (29Metals), yang diproyeksikan rampung dalam dua pekan, diharapkan memberikan return meskipun tidak akan masuk dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan.
Akuisisi besar lainnya, yaitu pengambilalihan kepemilikan BUMA International atas tambang batubara metalurgi di Australia (Dawson), ditargetkan rampung pada semester I-2025. Hasilnya diperkirakan akan terlihat pada laporan keuangan kuartal III-2025. Dengan serangkaian akuisisi ini, DOID menatap masa depan dengan penuh optimisme.










Tinggalkan komentar