Haluannews Ekonomi – Persaingan ketat terjadi di antara konglomerat Hartono (Grup Djarum) dan Prajogo Pangestu dalam perebutan kepemilikan saham emiten properti dan konstruksi, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Grup Djarum, melalui PT Dwimuria Investama Andalan, terus mengakumulasi saham SSIA, mempertegas posisinya di perusahaan tersebut.

Related Post
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 16 Juli 2025, Dwimuria Investama Andalan kembali membeli 31.617.500 lembar saham SSIA. Dengan tambahan ini, total kepemilikan Dwimuria di SSIA mencapai 308.737.400 lembar, atau setara dengan 6,56% dari seluruh saham yang beredar.

Sebelumnya, pada 15 Juli 2025, Dwimuria juga telah menambah kepemilikannya sebanyak 2.104.600 saham, meningkatkan kepemilikan dari 5,83% menjadi 5,89%. Dwimuria pertama kali tercatat sebagai pemegang saham di atas 5% di SSIA pada tanggal 4 Juli 2025.
Aksi akumulasi saham oleh Grup Djarum ini terjadi setelah Prajogo Pangestu, melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), sempat menyalip kepemilikan Dwimuria. Pada 15 Juli 2025, TPIA memborong 285,85 juta saham SSIA, sehingga memiliki 6,05% saham perusahaan.
Pergerakan saham SSIA turut terpengaruh oleh kabar persaingan ini. Dalam periode 4-18 Juli 2025, harga saham SSIA melonjak hingga 67,16%. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham SSIA ditutup menguat 7,95% ke level Rp 2.850 per saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 13,41 triliun. Aksi korporasi ini menjadi sorotan pelaku pasar, mengindikasikan potensi pertumbuhan dan nilai strategis yang dilihat oleh para investor besar pada SSIA.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar