Haluannews Ekonomi – Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, mengungkapkan strategi investasi yang mereka sebut sebagai PAS (Prudent, Agile, and Secure) untuk menghadapi gejolak pasar yang tak menentu. Menjelang 2025, Dapen BCA tetap membidik pertumbuhan investasi di pasar modal, dengan portofolio yang terdiversifikasi di Surat Berharga Negara (SBN), saham, dan reksadana campuran. Namun, Budi juga menyoroti dua tantangan besar: daya beli masyarakat yang tertekan dan rendahnya literasi keuangan peserta mengenai pentingnya program dana pensiun.

Related Post
Tantangan ini, menurut Budi, berpotensi menghambat kemampuan peserta untuk membayar iuran. Rendahnya literasi keuangan juga berisiko membuat peserta kurang memahami manfaat jangka panjang dari program dana pensiun. Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi Dapen BCA dalam merancang strategi jangka panjangnya. Lebih lanjut, wawancara eksklusif Anneke Wijaya dengan Budi Sutrisno dalam program Power Lunch Haluannews.id (Kamis, 04/01/2024) mengungkap secara detail strategi dan tantangan yang dihadapi Dapen BCA dalam mengelola investasi hingga tahun 2025. Saksikan tayangan lengkapnya untuk mengetahui bagaimana Dapen BCA bersiap menghadapi masa depan.











Tinggalkan komentar