Haluannews Ekonomi – Harga emas yang terus meroket hingga menembus Rp 1.806.000/gram pada Sabtu (30/3), menarik perhatian banyak investor untuk kembali berinvestasi pada aset safe haven ini. Fenomena ini juga memicu aksi seorang influencer asal Malaysia, Anes Ayunie Osman, yang viral karena memborong emas 15 kilogram secara tunai. Aksi tersebut terlihat dalam sebuah video TikTok yang memperlihatkan Ayunie membawa koper besar berisi uang tunai untuk membeli perhiasan emas dalam jumlah fantastis tersebut.

Related Post
Keputusan Ayunie membeli emas dalam jumlah besar karena kekhawatiran harga emas akan terus naik. "Saya ingin emas 15 kilogram karena saya takut harga emas akan naik setelah hari ini. Jadi, saya ingin ‘mengunci’ emas 15 kilogram sesegera mungkin," ujarnya dalam video yang dikutip dari World of Buzz, Senin (31/3/2025). Pada hari itu juga, ia langsung membeli 6 kilogram emas, sisanya 9 kilogram akan dibeli keesokan harinya. Transaksi 6 kilogram emas tersebut diperkirakan menelan biaya 2,5 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 9,3 miliar.

Aksi borong emas influencer ini menuai beragam reaksi. Banyak netizen yang menilai tindakannya sebagai bentuk pamer kekayaan, sementara sebagian lain memuji keputusannya berinvestasi di aset yang dinilai aman. Namun, pertanyaan besar muncul mengenai alasan Ayunie memilih transaksi tunai. Banyak yang menyarankan agar ia menggunakan metode pembayaran elektronik atau cek yang lebih aman dan praktis. "Janganlah kita sebagai umat Islam suka pamer," komentar seorang netizen. Netizen lain menambahkan, "Mencurigakan betul orang yang memperlihatkan uang banyak-banyak ini. Transfer kan boleh."
Peristiwa ini menjadi perbincangan hangat di media sosial, menunjukkan betapa tingginya minat investasi emas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Namun, metode transaksi yang dipilih Ayunie juga menimbulkan pertanyaan mengenai aspek keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi keuangan. Apakah ini strategi investasi yang bijak atau sekadar aksi pamer kekayaan? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan di kalangan netizen.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar