Haluannews Ekonomi – Penulis buku best-seller "Rich Dad Poor Dad", Robert Kiyosaki, kembali membuat gempar dunia kripto dengan ramalannya yang berani. Ia memprediksi harga Bitcoin (BTC) akan melesat hingga US$ 500.000 atau setara Rp 7,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.800/US$) pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan Kiyosaki di tengah kekhawatirannya terhadap dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap sistem keuangan global yang berpotensi meningkatkan ketidakstabilan ekonomi.
Related Post
Ini bukan kali pertama Kiyosaki melontarkan prediksi ambisius tentang Bitcoin. Awal tahun ini, ia memperkirakan BTC akan mencapai US$ 350.000 pada Agustus 2024. Lebih jauh lagi, ia bahkan sempat menyinggung potensi Bitcoin mencapai US$ 10 juta, meskipun tanpa menyebutkan tenggat waktu spesifik. Kiyosaki dikenal sebagai pendukung vokal Bitcoin, melihatnya sebagai benteng pertahanan terhadap ketidakstabilan mata uang fiat. Namun, prediksi-prediksi sebelumnya yang sering meleset kerap dipertanyakan kredibilitasnya. Pada awal tahun misalnya, Kiyosaki meramalkan Bitcoin akan mencapai US$ 1 juta pada 2030, didorong oleh kemajuan AI. "AI akan mengguncang dunia keuangan," ujarnya, menambahkan bahwa perubahan tersebut akan menakutkan. Tahun lalu, ia juga memprediksi Bitcoin akan menembus US$ 350.000 pada bulan Agustus, namun kenyataannya berbeda.
Meskipun ramalan Kiyosaki kerap terkesan ekstrem, beberapa analis kripto ternama juga memproyeksikan pertumbuhan signifikan Bitcoin. Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, misalnya, berspekulasi Bitcoin bisa mencapai US$ 1 juta karena tekanan inflasi jangka panjang. CEO ARK Invest, Cathie Wood, juga memperkirakan Bitcoin bisa mencapai US$ 1,5 juta pada 2030 dalam skenario optimis, menaikkan prediksi sebelumnya sebesar US$ 1 juta.
Di Wall Street, sentimen terhadap Bitcoin mulai lebih terstruktur. Bernstein Research, perusahaan investasi terkemuka, memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai US$ 200.000 pada 2025, didorong adopsi institusional, kemenangan Donald Trump, dan regulasi yang lebih jelas, terutama terkait ETF Bitcoin. Analis Bernstein, Gautam Chhugani dan Mahika Sapra, bahkan memperkirakan Bitcoin bisa melampaui US$ 500.000 pada 2029 dan US$ 1 juta pada 2033, berlandaskan pada potensi ETF Bitcoin untuk menarik modal tradisional ke pasar kripto. Mereka menilai ETF sebagai momen penting bagi kripto, menandai awal integrasi Bitcoin yang lebih luas ke dalam portofolio keuangan tradisional.
Tinggalkan komentar