Haluannews Ekonomi – Kebijakan proteksionis Donald Trump saat menjadi Presiden AS ternyata membawa berkah bagi Indonesia. Perang dagang AS-China yang dipicu oleh kebijakan tarif tinggi Trump terhadap produk impor China, justru mendorong investor asing berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Hal ini diungkapkan Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Tjertja Karja Adil, dalam konferensi pers Sewindu KEK Kendal.

Related Post
Tjertja mengungkapkan, sejumlah perusahaan asing telah menyatakan niat untuk merelokasi pabrik mereka dari China ke Kendal. Alasannya jelas: produk-produk yang diproduksi di China menghadapi tarif tinggi di pasar AS, sehingga daya saingnya menurun drastis. "Begitu Trump naik, mereka enggak berkutik. Pabrik di China kena tarif tinggi, susah jualan," tegas Tjertja.

Namun, masuknya investasi asing ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Pemerintah perlu memberikan insentif yang menarik, terutama insentif fiskal. Salah satu yang paling diburu investor adalah tax holiday. Investasi minimal Rp 100 miliar berhak atas tax holiday selama 10 tahun. Insentif ini bahkan lebih besar lagi untuk investasi yang lebih besar; investasi Rp 500 miliar mendapat tax holiday 15 tahun, dan Rp 1 triliun mendapat 20 tahun.
"Ini berbeda perlakuannya bagi yang di luar KEK. Kalau dari DJP (Direktorat Jenderal Pajak), insentifnya tidak sebesar ini," tambah Tjertja, menjelaskan perbedaan insentif bagi investor di KEK dan di luar KEK. Hal ini menunjukkan strategi pemerintah dalam menarik investasi asing dengan menawarkan kemudahan dan keuntungan yang kompetitif.
Keberhasilan menarik investasi asing ini menunjukkan potensi Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ke depan, pemerintah perlu terus mengoptimalkan strategi dan kebijakan untuk menarik lebih banyak investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar