5 Kiamat Ekonomi Global yang Bikin Gubernur BI Was-was!

5 Kiamat Ekonomi Global yang Bikin Gubernur BI Was-was!

Haluannews Ekonomi – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan lima ancaman besar yang membayangi stabilitas ekonomi global pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Kebijakan "America First" Trump, menurut Perry, berpotensi mengubah peta geopolitik dan ekonomi dunia secara drastis. Ancaman ini, mulai dari perang dagang hingga disrupsi rantai pasok, diprediksi akan menggelapkan prospek ekonomi global pada 2025 dan 2026, meningkatkan ketidakpastian secara signifikan. Hal ini disampaikan Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jumat (29/11/2024).

COLLABMEDIANET

Berikut lima ancaman yang diungkap Perry:

5 Kiamat Ekonomi Global yang Bikin Gubernur BI Was-was!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id
  1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat dan Tidak Merata: Pertumbuhan ekonomi global saat ini melambat dan tidak merata. AS menunjukkan perbaikan, sementara Eropa dan China mengalami perlambatan. Indonesia dan India, menurut Perry, relatif lebih baik.

  2. Tekanan Inflasi yang Kembali Muncul: Penurunan inflasi global diperkirakan akan melambat pada 2026, didorong oleh gangguan rantai pasok dan perang dagang.

  3. Kenaikan Suku Bunga AS yang Terbatas: Penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) akan semakin terbatas dan lambat. Sementara itu, imbal hasil US Treasury diprediksi akan melonjak pada 2025 dan 2026 akibat membengkaknya defisit dan utang AS. Haluannews.id mencatat, The Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis points (bps) menjadi 4,50-4,75% pada November 2024, menyusul pemangkasan 50 bps pada September.

  4. Penguatan Dolar AS yang Tajam: Dolar AS dan imbal hasil US Treasury melonjak tajam setelah kemenangan Trump. Indeks dolar bahkan mencapai 107,54 pada 22 November 2024, level tertinggi dalam dua tahun. Imbal hasil US Treasury juga menembus 4,45% pada 14 November 2024, tertinggi sejak Juli 2024.

  5. Aliran Modal Asing yang Mengarah ke AS: Penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil US Treasury menarik aliran modal asing ke AS. Hal ini menyebabkan investor global meninggalkan pasar negara berkembang (Emerging Markets) demi keamanan investasi di AS.

Kelima faktor ini, menurut Perry, menciptakan ketidakpastian ekonomi global yang signifikan dan perlu diwaspadai.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar