Haluannews Ekonomi – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi strategis sejumlah ruas jalan tol sebagai langkah kunci untuk memperkuat arus kas perusahaan. Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengumumkan bahwa menjelang akhir tahun ini, perseroan akan melepas kepemilikan pada dua proyek jalan tol, yaitu PT Cibitung-Cilincing Tollways (CCT) dan PT Hutama Marga Waskita (HMW).

Related Post
Langkah divestasi ini merupakan bagian dari strategi Waskita untuk merestrukturisasi keuangan dan memenuhi kewajiban yang ada. Aset jalan tol dinilai sebagai aset yang paling potensial untuk mengurangi beban keuangan perusahaan.

Selain divestasi yang akan dilakukan pada akhir tahun ini, Waskita juga berencana untuk melepas sejumlah ruas tol lainnya pada tahun depan. Salah satunya adalah Jalan Tol Pemalang – Batang yang rencananya akan diakuisisi oleh Indonesia Investment Authority (INA). Proses ini sedang dalam tahap penataan ulang terkait dengan struktur utangnya.
Ruas tol lain yang juga akan dilepas pada tahun depan termasuk Pasuruan-Probolinggo, serta empat ruas minoritas lainnya seperti Depok-Antasari. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap arus kas perusahaan.
Selain fokus pada divestasi, Waskita juga terus mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur penting untuk meningkatkan konektivitas. Beberapa proyek yang sedang berjalan antara lain perpanjangan ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) hingga Sukabumi Barat sepanjang 11 kilometer, serta proyek Kawiagung-Betung yang kini dikerjakan oleh Hutama Karya.
Waskita juga terlibat dalam proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung. Ruas hingga Betung saat ini dikerjakan oleh Hutama Karya, yang sebelumnya merupakan konsesi Waskita. Dengan peningkatan konektivitas ini, diharapkan lalu lintas kendaraan akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi pendapatan tol.
Saat ini, Waskita juga tengah mempercepat penyelesaian sejumlah ruas di Trans Jawa, termasuk segmen Solo-Yogyakarta dan Bawen-Ungaran, yang diharapkan dapat beroperasi pada akhir Desember 2025. Koneksi Trans Jawa hingga Yogyakarta, khususnya sampai Prambanan, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan lalu lintas.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar