Haluannews Ekonomi – Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencuri perhatian pasar modal dengan lonjakan harga yang signifikan. Pada perdagangan terakhir, saham UNVR melesat 11,95% atau naik 960 poin, mencapai level Rp 2.530 per saham, mengerek kapitalisasi pasar hingga Rp 96,52 triliun. Dalam sepekan terakhir, UNVR telah terbang 33,16%, dan dalam tiga bulan terakhir, saham ini meroket hingga 61,15%.

Related Post
Kinerja cemerlang UNVR didorong oleh pengumuman laba kuartal III-2025 yang fantastis, serta langkah perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buyback). Sentimen positif ini juga sejalan dengan tren rebound saham-saham blue chip di pasar modal. UNVR tercatat telah melakukan buyback sebanyak 168,8 juta saham hingga September 2025, setara dengan 14,3% dari total alokasi buyback.

Presiden Direktur Unilever Indonesia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus melakukan buyback hingga 30 Oktober 2025, sebagai upaya meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Sebelumnya, UNVR telah mengalokasikan dana Rp 2 triliun untuk buyback dengan harga maksimum Rp 1.700 per lembar saham, dengan jumlah saham yang dibeli kembali tidak melebihi 20% dari modal disetor.
Laporan keuangan UNVR menunjukkan lonjakan laba bersih sebesar 117% pada kuartal III-2025, mencapai Rp 1,2 triliun. Kenaikan laba ini ditopang oleh penjualan bersih sebesar Rp 9,4 triliun, tumbuh 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya dan 7,7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Penjualan domestik tumbuh 12,7% pada kuartal ketiga 2025.
Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia, menyatakan bahwa hasil kinerja kuartal ketiga menjadi langkah nyata dalam perjalanan pemulihan bisnis perusahaan. Pihaknya mulai melihat dampak positif dari perubahan struktural dan langkah disiplin yang telah diambil selama setahun terakhir.
"Pada awal tahun ini, kami menyatakan komitmen untuk mengembalikan pertumbuhan di paruh kedua 2025, dan kini kami mulai mewujudkannya. Momentum ini dibangun di atas fondasi bisnis yang lebih kuat, eksekusi yang lebih tajam, serta kerja sama seluruh tim dalam mengambil langkah tegas untuk mengatasi tantangan operasional," ungkap Benjie.
Dari segi permodalan, UNVR mencatatkan nilai total aset sebesar Rp 17,49 triliun per kuartal III-2025, naik dari posisi akhir Desember sebesar Rp 16,04 triliun. Total liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat Rp 14,13 triliun dan Rp 3,35 triliun per kuartal III-2025.
Analis pasar modal melihat adanya pergeseran minat investor dari saham-saham konglomerat ke saham-saham blue chip yang memiliki fundamental kuat. Sentimen positif dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan, serta stimulus pemerintah, turut mendorong kinerja saham-saham konsumer seperti Unilever.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai kenaikan tinggi saham Unilever wajar, mengingat laporan keuangan perusahaan yang sangat kuat. Momentum positif ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga akhir tahun, didorong oleh potensi window dressing dan January effect pada awal tahun 2026.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar