Haluannews Ekonomi – PT Andhesti Tungkas Pratama baru saja merealisasikan keuntungan signifikan dari investasinya di PT Dharma Henwa Tbk (DEWA). Perusahaan tersebut dilaporkan melepas 644.849.600 lembar saham DEWA pada tanggal 21 November 2025 dengan harga Rp 416 per saham. Dari transaksi ini, Andhesti Tungkas Pratama berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp 268,26 miliar.
Related Post
Direktur & Corporate Secretary DEWA, Mukson Arif Rosyidi, dalam keterbukaan informasinya menjelaskan bahwa tujuan dari transaksi ini adalah divestasi saham. Pelepasan saham ini terjadi di tengah tren positif pergerakan harga saham DEWA, yang mencatatkan kenaikan sebesar 254,24% sepanjang tahun 2025 hingga mencapai level Rp 418 per saham.
Sebagai informasi tambahan, Andhesti Tungkas Pratama merupakan salah satu kreditur Dharma Henwa. Perusahaan ini masuk menjadi pemegang saham DEWA melalui mekanisme private placement sebagai bagian dari konversi utang. Pada akhir Februari 2025, Andhesti Tungkas Pratama bersama dengan PT Madhani Talatah Nusantara dan PT Antareja Mahada Makmur melakukan konversi utang menjadi 18,83 miliar saham baru DEWA dengan harga Rp 75 per saham. Nilai total transaksi konversi utang ini mencapai Rp 1,4 triliun.
Dengan memperhitungkan harga perolehan saham saat konversi utang, Andhesti Tungkas Pratama diperkirakan meraih keuntungan sebesar Rp 268,21 miliar atau setara dengan 454,67% dari transaksi penjualan saham pada 21 November 2025. Jumlah keuntungan ini setara dengan 74,92% dari total utang yang dikonversi, yaitu sebesar Rp358 miliar.
Sebelumnya, Madhani Talatah Nusantara juga telah secara bertahap mengurangi kepemilikan sahamnya di DEWA. Data per 28 Februari 2025 menunjukkan Madhani menguasai 10.093.210.520 saham DEWA (24,81%). Namun, berdasarkan laporan terbaru per 31 Oktober 2025, seluruh saham DEWA milik Madhani telah dilepas. Sementara itu, Antareja Mahada Makmur juga telah menjual 954,82 juta saham DEWA, sehingga per 31 Oktober 2025, kepemilikan saham DEWA oleh Antareja tersisa 3 miliar lembar (7,37%).
Di sisi lain, DEWA sendiri berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham hingga mencapai nilai Rp1,66 triliun. Aksi korporasi ini dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan ruang bagi emiten untuk menjaga stabilitas harga saham. Perseroan mengumumkan bahwa program buyback akan berlangsung mulai 19 November 2025 hingga 19 Februari 2026, atau selama tiga bulan sejak pengumuman disampaikan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar