Haluannews Ekonomi – Nilai tukar rupiah mengalami guncangan hebat pada perdagangan hari Selasa, 4 November 2025. Mata uang Garuda ini terdepresiasi tajam, melemah 0,48% dan menembus level psikologis Rp 16.730 per dolar AS. Tekanan terhadap rupiah ini menjadi perhatian serius para pelaku pasar dan pengamat ekonomi.
Related Post
Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah ketidakpastian global dan sentimen negatif terhadap pasar negara berkembang. Investor cenderung mencari aset yang lebih aman (safe haven) seperti dolar AS, sehingga meningkatkan permintaan terhadap mata uang Paman Sam tersebut. Kondisi ini semakin memperburuk posisi rupiah di pasar valuta asing.
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter diharapkan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Intervensi pasar dan kebijakan moneter yang tepat sangat dibutuhkan untuk meredam volatilitas dan menjaga kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Pelemahan rupiah ini berpotensi berdampak pada berbagai sektor ekonomi, mulai dari inflasi, biaya impor, hingga daya saing ekspor. Pemerintah dan BI perlu berkoordinasi erat untuk memitigasi risiko dan menjaga stabilitas ekonomi makro. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar