Haluannews Ekonomi – Pasar saham Indonesia menunjukkan sinyal positif memasuki fase pertumbuhan baru, didorong oleh serangkaian kebijakan pemerintah yang berorientasi pada akselerasi ekonomi. Stimulus fiskal yang diperkuat, penurunan suku bunga, serta pelonggaran likuiditas menjadi amunisi utama yang memicu optimisme investor dan menopang proyeksi kinerja pasar ke depan.

Related Post
Setelah sempat mencicipi level 8.600 pada perdagangan Rabu (26/11/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis dan kembali berkonsolidasi di kisaran 8.500-an. Namun, koreksi ini dinilai sebagai fase konsolidasi sebelum kembali melanjutkan tren penguatannya.

Analis dari RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, dalam risetnya yang dirilis Kamis (27/11/2025), menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin jelas mengarah pada percepatan pertumbuhan. "Pasar saham Indonesia memasuki fase mid-cycle yang didukung oleh ekspansi fiskal, penurunan suku bunga BI, dan injeksi likuiditas. Kombinasi kebijakan ini menumbuhkan optimisme pasar," jelas Andrey.
Kebijakan pelonggaran likuiditas dinilai akan terus menjadi sentimen positif bagi berbagai sektor. Sektor perbankan diuntungkan oleh ketersediaan likuiditas yang melimpah, sementara sektor pertambangan dan utilitas mendapatkan dorongan dari permintaan komoditas yang meningkat dan insentif hijau yang diberikan pemerintah.
Momentum reshuffle kabinet pada September 2025, dengan penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, semakin memperkuat keyakinan pasar terhadap arah kebijakan fiskal yang lebih progresif. "Perombakan kabinet Presiden Prabowo pada September 2025 menandai arah baru yang pro-pertumbuhan. Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan memperkuat arah kebijakan ekspansif dan eksekusi fiskal, meskipun pasar tetap mencermati kenaikan belanja sosial dan pertahanan," ungkap Andrey.
Selain itu, Paket Ekonomi 8+4+5 yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja, deregulasi, dan pemberdayaan desa, bersama dengan instrumen keuangan inovatif seperti Patriot Bond dan pembiayaan hijau Danantara, semakin memperkuat transformasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi.
Riset RHB Sekuritas menyimpulkan bahwa kombinasi berbagai kebijakan, termasuk stimulus fiskal, penurunan suku bunga, dan pelonggaran likuiditas, akan menjadi katalis utama bagi kinerja pasar saham Indonesia di masa mendatang. Investor diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meraih keuntungan optimal.
Editor: Rohman








Tinggalkan komentar