Pejabat VOC "Pemeras" Rakyat, Akhir Tragis Ditelantarkan Warga!

Pejabat VOC "Pemeras" Rakyat, Akhir Tragis Ditelantarkan Warga!

Haluannews Ekonomi – Kisah kelam era VOC di Batavia kembali mencuat, menyoroti kesewenang-wenangan pejabat dalam memeras rakyat melalui pajak. Qiu Zuguan, kepala lembaga Boedelkamer yang bertugas mengelola harta peninggalan warga Tionghoa, menjadi sosok kontroversial di balik kebijakan pajak yang mencekik.

COLLABMEDIANET

Qiu Zuguan, sejak menjabat pada tahun 1715, dikenal dengan kebijakannya yang memberatkan masyarakat. Hampir setiap aktivitas warga Tionghoa dikenakan pajak, mulai dari pernikahan hingga pengurusan kematian. Pungutan demi pungutan membebani rakyat, membuat mereka geram dan memendam kebencian.

Pejabat VOC "Pemeras" Rakyat, Akhir Tragis Ditelantarkan Warga!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Menurut sejarawan Leonard Blusse, warga Tionghoa pada masa itu bahkan dikenakan pajak kepala dan kuku. Penolakan terhadap pajak berujung pada denda atau hukuman penjara. Meskipun terpaksa patuh, kekesalan warga terhadap Qiu Zuguan terus membara.

Puncaknya terjadi ketika Qiu Zuguan meninggal dunia pada Juli 1721. Tak seorang pun warga yang bersedia mengurus jenazahnya. Peti mati berisi jasad Qiu dibiarkan tergeletak di tengah jalan, tanpa ada yang mau mengangkatnya ke pemakaman.

Keluarga Qiu Zuguan kebingungan dan terpaksa menyewa warga lokal untuk mengusung jenazah ke pemakaman. Kisah ini menjadi bukti betapa bencinya rakyat terhadap kebijakan pajak yang menyengsarakan dari seorang pejabat VOC.

Kisah Qiu Zuguan menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya keadilan dan keberpihakan kepada rakyat dalam menjalankan pemerintahan. Kesewenang-wenangan dan praktik pemerasan hanya akan menuai kebencian dan penolakan dari masyarakat.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar