Lahan Tidur Jadi Cuan! BNI & Bank Tanah Gebrak Investasi

Haluannews Ekonomi – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berkolaborasi dengan Badan Bank Tanah (BBT) untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur di Indonesia. Sinergi ini diwujudkan melalui Landbank Strategic Partnership Forum di Grha BNI, Jakarta, Kamis (23/10/2025), yang mempertemukan berbagai pihak untuk mendorong investasi berkelanjutan.

Forum ini dihadiri oleh 54 mitra BBT dan 32 pengembang mitra BNI dari berbagai asosiasi seperti REI, APERSI, APERNAS, HIMPERA, dan Pengembang Indonesia (PI). Plt. Kepala Badan Bank Tanah Hakiki Sudrajat dan Direktur Institutional Banking BNI Eko Setyo Nugroho turut hadir dalam acara tersebut.

Hakiki Sudrajat menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mengubah lahan menjadi aset produktif yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat. BBT berkomitmen untuk menjadi penggerak investasi yang memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.

Eko Setyo Nugroho menegaskan dukungan BNI terhadap inisiatif ini, sejalan dengan visi BNI sebagai bank BUMN yang memajukan ekonomi nasional. BNI siap menyediakan solusi keuangan komprehensif bagi investor dan pengembang, termasuk pendanaan proyek, pembiayaan sindikasi, serta layanan cash management dan transaction banking terintegrasi.

Sinergi ini juga mendukung program perumahan nasional bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan menyediakan lahan legal dan terkelola dengan baik. Dalam forum tersebut, ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BBT dan Pemerintah Desa Kutuh untuk pengembangan kawasan penunjang pariwisata di Bali, serta Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk pengembangan industri kelapa berkelanjutan.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyambut baik kolaborasi ini sebagai solusi terpadu untuk mengoptimalkan lahan tidur dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi antara BNI, BBT, dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan investasi, mempercepat pemanfaatan aset negara, dan memperkuat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Editor: Rohman