Haluannews Ekonomi – Raksasa petrokimia Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), melakukan ekspansi bisnis yang signifikan dengan mengakuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Esso milik ExxonMobil di Singapura. Pengumuman resmi akuisisi ini disampaikan pada Jumat (24/10/2024), meskipun nilai transaksi tersebut tidak diungkapkan secara detail kepada publik.
Related Post
Menurut laporan Channel News Asia, kesepakatan strategis ini mencakup pengambilalihan hampir 60 SPBU Esso yang tersebar di seluruh Singapura, beserta perjanjian pasokan bahan bakar yang terkait. Chandra Asri menegaskan bahwa seluruh SPBU yang diakuisisi akan tetap beroperasi dengan merek Esso, dengan pasokan bahan bakar berkelanjutan dari ExxonMobil. Selain itu, seluruh program loyalitas pelanggan yang sudah berjalan juga akan tetap dipertahankan.
"Langkah strategis ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur energi terintegrasi yang kuat, yang akan melayani pasar energi dan solusi mobilitas di Singapura dan seluruh Asia Tenggara," demikian pernyataan resmi dari pihak Chandra Asri. Akuisisi ini menandai komitmen Chandra Asri untuk memperluas jangkauan bisnisnya di sektor hilir energi.
Geraldine Chin, Ketua dan Managing Director ExxonMobil Asia Pacific, menyatakan bahwa pihaknya akan memastikan proses transisi berjalan lancar dan tanpa mengganggu operasional SPBU. "Keputusan untuk beralih ke model grosir bermerek sejalan dengan strategi pemasaran global kami dan upaya berkelanjutan untuk memperkuat portofolio bisnis," jelasnya.
Chin juga menekankan bahwa penjualan jaringan SPBU ini tidak akan mempengaruhi operasional pabrik manufaktur ExxonMobil di Singapura. Pabrik tersebut akan terus memasok bahan bakar kepada pelanggan komersial di kawasan regional dan global. ExxonMobil akan terus bekerja sama erat dengan Chandra Asri untuk memastikan pelanggan tetap dapat menikmati layanan dan manfaat program loyalitas seperti biasa.
Penjualan jaringan SPBU ini mengkonfirmasi laporan Reuters yang sebelumnya beredar pada bulan April, yang mengindikasikan rencana ExxonMobil untuk keluar dari bisnis ritel bahan bakar di Singapura. Langkah ini juga sejalan dengan upaya restrukturisasi global yang dilakukan ExxonMobil, termasuk pemangkasan jumlah karyawan di berbagai negara.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar