J.P. Morgan: Sang Bankir yang Selamatkan Ekonomi AS dari Jurang Kehancuran

J.P. Morgan: Sang Bankir yang Selamatkan Ekonomi AS dari Jurang Kehancuran

Haluannews Ekonomi – Amerika Serikat dikenal sebagai raksasa ekonomi dunia, namun di balik itu, ada sosok John Pierpont Morgan, atau J.P. Morgan, seorang bankir legendaris yang berjasa besar dalam membangun fondasi kapitalisme modern di Negeri Paman Sam.

COLLABMEDIANET

Lahir dalam keluarga berada, J.P. Morgan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang kental. Ayahnya, Junius Spencer Morgan, adalah seorang investor sukses. Dari sang ayah, ia belajar seluk beluk keuangan dan investasi.

J.P. Morgan: Sang Bankir yang Selamatkan Ekonomi AS dari Jurang Kehancuran
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Menurut catatan Britannica, Morgan menempuh pendidikan di Boston dan sempat belajar di Universitas Göttingen, Jerman. Setelah lulus, ia bekerja di Duncan, Sherman & Company pada 1857, dan menjadi perwakilan firma ayahnya di New York empat tahun kemudian.

Tahun 1871 menjadi titik balik dalam kariernya. Ia bergabung dengan Dabney, Morgan & Company dan mendirikan Drexel, Morgan & Company. Perusahaan inilah yang kelak menjadi cikal bakal J.P. Morgan & Co.

Nicholas P. Sargen dalam "JP Morgan’s Fall and Revival" (2020) menuliskan, kekuatan utama Morgan bukan hanya modal, tapi juga jaringan relasi yang luas. Ia dikenal piawai menjalin hubungan dengan para bankir dan investor Eropa, terutama Inggris. Melalui jaringan ini, ia berhasil menarik dana besar untuk membiayai industrialisasi Amerika pada era 1870-an.

Salah satu sektor yang menjadi fokusnya adalah perkeretaapian. Pada 1885, ia menengahi persaingan sengit antara New York Central Railroad dan Pennsylvania Railroad, yang kemudian ia ambil alih. Morgan juga merestrukturisasi berbagai perusahaan kereta api lainnya.

Upaya ini membuahkan hasil luar biasa. Ia berhasil menciptakan sistem yang lebih efisien dan stabil. Pada 1902, ia menguasai sekitar 8.000 kilometer jalur kereta api dan dijuluki "raja kereta api" dunia. Tindakan restrukturisasi perusahaan yang dilakukannya kemudian dikenal sebagai "Morganization".

Pahlawan Krisis 1907

Puncak pengaruh Morgan terjadi saat Krisis 1907. Saat itu, AS dilanda krisis besar akibat spekulasi liar di pasar saham. Publik panik dan menarik simpanan mereka, menyebabkan sejumlah bank dan perusahaan investasi bangkrut.

Pemerintah saat itu tak berdaya karena AS belum memiliki bank sentral. Di tengah kekacauan, J.P. Morgan mengambil alih kendali.

Seperti yang tertulis dalam "The Panic of 1907", Morgan mengumpulkan para bankir besar dan mendesak mereka untuk menyuntikkan dana talangan dari dana pribadi. Tujuannya adalah menyelamatkan bank-bank dari kehancuran. Langkah cepat ini berhasil menenangkan pasar dan memulihkan kepercayaan publik.

Setelah urusan bank selesai, Morgan kembali menyuntikkan dana pribadi ke perusahaan pialang yang bermasalah. Hasilnya, krisis berhasil diredam. Ia bahkan membantu pemerintah New York yang terancam kolaps akibat utang US$20 juta dengan membeli obligasi kota senilai US$30 juta agar pemerintahan tetap berjalan.

Aksi-aksinya ini membuat Morgan dijuluki "penyelamat Amerika". Setelah kejadian tersebut dan sepeninggal Morgan pada 1913, pemerintah menyadari perlunya lembaga independen yang tidak bergantung pada satu orang kaya. Atas dasar inilah, pada 1913, pemerintah membentuk bank sentral AS, yaitu Federal Reserve System atau The Fed.

Sejarah membuktikan bahwa The Fed mengambil alih peran yang dulu dijalankan Morgan, yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan Amerika Serikat.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar