Haluannews Ekonomi – Jakarta, Haluannews.id – Dua entitas perbankan di bawah naungan konglomerasi CT Corp, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan PT Bank Mega Tbk (MEGA), baru-baru ini mengumumkan penyaluran kredit sindikasi senilai Rp 3,7 triliun. Pembiayaan strategis ini dialokasikan kepada PT SKPlasma Core Indonesia, sebuah perusahaan yang tengah menggarap pembangunan pabrik produk fraksionasi plasma darah pertama di Indonesia. Langkah ini menegaskan peran krusial sektor keuangan dalam mendukung penguatan fondasi industri kesehatan nasional.

Related Post
SKPlasma Core Indonesia merupakan perusahaan patungan antara SK Plasma, unit bisnis dari konglomerat Korea Selatan SK Group, dengan Indonesia Investment Authority (INA). Fokus utama perusahaan ini adalah manufaktur produk obat derivat plasma (PODP), yang memiliki peran vital dalam penanganan berbagai kondisi medis serius.

Yogi Bima Sakti, Chief Wholesale dan Treasury Allo Bank, menjelaskan bahwa inisiatif pembiayaan ini merupakan langkah konkret untuk memacu pengembangan industri fraksionasi plasma di dalam negeri. "Tujuan kami jelas, yakni meningkatkan ketersediaan produk turunan plasma darah domestik, memangkas ketergantungan impor, serta memperluas akses terhadap terapi berbasis plasma darah yang esensial bagi pasien di seluruh Indonesia," ungkap Yogi dalam keterangan tertulis yang diterima Haluannews.id. Ia menambahkan, proyek ini bukan sekadar investasi finansial, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat. Lebih jauh, pembangunan pabrik ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, serta membuka jalan menuju kemandirian nasional dan potensi ekspor di masa mendatang.
Senada dengan Allo Bank, Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, menegaskan komitmen konglomerasi keuangan CT Corp dalam mendukung pembangunan sektor kesehatan. "Bank Mega, bersama Allo Bank, secara kolektif terus memperluas peran kami dalam pembangunan Indonesia, khususnya di sektor kesehatan melalui pembangunan fasilitas fraksionasi plasma darah ini," kata Kostaman. Ia juga menekankan bahwa proyek ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat kemandirian kesehatan nasional, terutama dalam menjamin pasokan plasma darah yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan.
Sebagai informasi tambahan, pada 8 Desember 2025 lalu, PT SKPlasma Core Indonesia telah meluncurkan produk unggulannya, SK GammaBio dan SK Albumin, dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peluncuran ini menjadi tonggak sejarah, menandai kehadiran PODP nasional pertama yang diproduksi dari plasma donor Indonesia, sekaligus merefleksikan kemajuan signifikan dalam pengembangan ekosistem terapi berbasis plasma domestik. SK GammaBio digunakan untuk penanganan imunodefisiensi, penyakit autoimun, serta pencegahan dan pengobatan infeksi, sementara SK Albumin esensial untuk berbagai kondisi klinis seperti luka bakar, sindrom nefrotik, sirosis hati, dan syok hemoragik. Dukungan pembiayaan sindikasi ini krusial untuk memastikan kesinambungan pengembangan kedua produk tersebut, serta kesiapan fasilitas fraksionasi plasma di Karawang sebagai tulang punggung produksi dalam negeri yang berkelanjutan.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar