Haluannews Ekonomi – Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons cepat gejolak pasar modal yang dipicu isu perubahan perhitungan free float oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI). Langkah ini dilakukan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin (27/10/2025).

Related Post
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI, Ignatius Denny Wicaksono, menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya melakukan dialog intensif dengan MSCI. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penyesuaian yang dilakukan tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap saham-saham konstituen di pasar modal Indonesia.

"Kami tidak ingin ada penerapan aturan yang berlebihan di pasar modal kita, apalagi jika sebenarnya tidak ada masalah mendasar," tegas Denny saat memberikan edukasi kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).
BEI terus aktif mendorong emiten-emiten Indonesia untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh indeks global, seperti MSCI dan FTSE. Denny berharap agar investor dalam negeri tidak bereaksi berlebihan terhadap isu ini dan tetap percaya pada fundamental pasar modal Indonesia.
"Kami berharap pasar tetap percaya diri dan bersama-sama membangun pasar modal yang terbaik, baik bagi investor maupun penyedia indeks," ujarnya.
BEI juga menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan infrastruktur agar data yang dibutuhkan terkait free float dapat tersedia dengan akurat dan transparan. Hal ini penting untuk memastikan likuiditas saham dan memberikan informasi yang jelas kepada investor.
Seperti yang diketahui, IHSG mengalami penurunan tajam hingga 3,8% pada perdagangan kemarin, Senin (27/10/2025), dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi perubahan ketentuan free float oleh MSCI.
MSCI sendiri mengusulkan dua pendekatan baru dalam perhitungan free float, yang akan dipilih berdasarkan nilai yang lebih rendah (lebih konservatif). Pendekatan pertama menggunakan data kepemilikan perusahaan dan data dari KSEI, sementara pendekatan kedua hanya menggunakan data KSEI.
Perubahan ini berpotensi menurunkan nilai free float saham-saham perusahaan Indonesia yang memiliki kepemilikan besar oleh korporasi atau kelompok tertentu. Akibatnya, porsi saham Indonesia dalam indeks MSCI dapat mengalami penurunan.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar